Kendala Sopir Bajaj Online: Dari Gaptek Hingga Takut Ditipu

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2015 06:18 WIB
Tak mudah untuk membuat para sopir bajaj ini mau dimudahkan dengan kedatangan aplikasi Bajaiapp.
baja
Jakarta, CNN Indonesia -- Kedatangan aplikasi Bajaiapp untuk memudahkan antara sopir bajaj dengan calon pengemudinya, tapi tak mudah untuk mengajar agar para pengemudi bisa masuk ke dalam platform ini.

Seperti yang diungkapkan oleh pimpinan perusahaan pembesut aplikasi ini, PT Roda Mandiri Indonesia ini Freyanto Njomin. Dia bilang kendala pertama adalah penggunaan aplikasi di ponsel pintar.
"Sopir di Bajaiapp ini kan memang pekerjaan utamanya sebagai sopir. Beda dengan aplikasi ojek yang datang dari berbagai kalangan, seperti karyawan atau mahasiswa. Jadi, cukup butuh waktu untuk membuat mereka paham," ujar Freyanto, saat berbincang dengan CNN Indonesia.

Para sopir bajaj online ini memang harus menggunakan ponsel berbasis Android, dan penyedia aplikasi menyediakan beberapa skema untuk pengguna agar bisa memilikinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, kata Freyanto, sopir bajaj sudah memiliki ponsel Android sendiri. Biasanya ini sudah mengenal sedikit banyak soal menggunakan perangkat pintar tersebut.

"Kalau tidak punya ponsel, mereka bisa membelinya kepada kita. Biasanya kita akan datangi pemilik bajaj untuk memodalinya. Bila tidak mau, skema ketiga kita arahkan untuk membeli dengan pinjaman lunak dari bank," paparnya.

Bila ketiga skema tadi tak mempan juga, maka mau tak mau pihak Roda Mandiri Indonesia akan memberikan ponsel secara gratis kepada sopir bajaj tersebut dengan syarat dan ketentuan tentunya.

Freyanto menambahkan, kendala lainnya agar mereka mau bergabung dengan aplikasi Bajaiapp adalah rasa khawatir untuk menggunakan aplikasi ini karena takut ditipu atau ada masalah ke depannya.
Sopir bajaj mencoba aplikasi (CNN Indonesia/Safir Makki)

"Ini yang kita terus sosialiasikan ke pemilik dan sopir bajaj agar mereka tidak perlu khawatir. Apalagi kita akan memberikan pelatihan menggunakan aplikasi ini, sekaligus untuk bagaimana agar mengemudi dengan aman dan bajaj selalu dibersihkan supaya penumpang nyaman," sebutnya.

Saat ini, pihaknya menargetkan bisa merangkul 7.000 sopir bajaj dengan syarat bajajnya adalah bajaj BBG. Karena diketahui saat ini ada total 17.000 bajaj di Jakarta, dimana 10 ribunya masih bajaj konvensional berbahan bakar minyak. (eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER