Kenapa Fitur Safety Check Facebook Hanya ada di Paris?

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 16 Nov 2015 10:55 WIB
Fitur Safety Check Facebook dikecam karena dianggap tidak adil. Karena hanya muncul di Paris, tapi tidak di Beirut atau zona bencana lainnya.
Fitur ini memungkinkan pengguna Facebook mengabarkan kondisinya di lokasi yang sedang terjadi musibah (Dok. Facebook)
Jakarta, CNN Indonesia -- Fitur Safety Check yang digagas Facebook untuk masyarakat yang berada di zona bencana dikritik oleh sejumlah penggunanya karena dianggap tidak adil.

Masih berkaitan dengan aksi teror bom di Paris pada Jumat (13/11) waktu setempat, fitur Safety Check di dalam Facebook berguna untuk menandai kondisi tiap orang di sana apakah mereka aman dalam waktu 24 jam.

"Jika Anda di Paris, Anda bisa mengklik Safety Check sebagai penanda kalian dalam keadaan selamat atau untuk melacak teman dan keluarga," tulis Zuckerberg di laman Facebooknya saat ia menyatakan duka cita atas pemboman Paris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Banyak yang berterima kasih atas fitur Safety Check, adapula yang mengkritiknya karena menganggap fitur tersebut tidak diaktifkan untuk peristiwa lain yang sejenis.

"Kami sangat sedih atas apa yang menimpa Paris malam ini tapi ada juga kota bernama Beirut yang juga diserang oleh teroris. Mengapa Facebook tidak mengaktifkan fitur keselamatan ini di Lebanon?" komentar seorang pengguna Wadih Constantine di dalam publikasi Zuckerberg itu.

Pengguna lainnya, Lynn El Ahmar juga turut mengkritik, "banyak orang Lebanon yang tinggal di negara lain dan tentu akan menghargai fitur ini untuk melacak keselamatan keluarga dan teman-teman mereka."

Zuckerberg pun tak tinggal diam, ia langsung menanggapi kritik tersebut dengan membalas komentarnya.

"Anda benar bahwa banyak konflik penting lain yang terjadi di seluruh dunia. Hingga kemariin, kebijakan kami hanya mengaktifkan Safety Check untuk bencana alam saja. Kami baru saja mengubahnya dan kini berencana untuk mengaktifkannya bagi bencana yang menimpa manusia," respon Zuckerberg.

Salah satu eksekutif Facebook, Alex Schultz menambahkan tanggapan terhadap kritik-kritik yang muncul itu.

"Kami memilih mengaktifkan Safety Check untuk Paris karena kami mengobservasi banyak aktivitas di Facebook sesaat setelah peristiwa ini terjadi. Tim kami pun merasa ada kebutuhan yang bisa kita isi," tulis Schultz di dalam laman Safety Check.

Schultz menyatakan, timnya akan memelajari lebih lanjut mengenai fungsi Safety Check agar manfaatnya bisa lebih meluas.

"Kami ingin fitur ini bisa tersedia kapan pun dan di manapun ia bisa berfungsi," lanjutnya.

Safey Check yang dirancang pada 2014, telah digunakan sebanyak lima kali untuk peristiwa bencana alam. Terakhir kalo fitur ini diaktifkan adalah saat bencana gempa bumi di Nepal.
Jumat (14/11) malam, Paris diserang sejumlah teror

Setiap pengguna Facebook bisa menandai diri mereka dalam kondisi "Safe", "Unsafe", atau "Not in the area". Jika sudah mengklik fitur ini, maka kondisi si pengguna akan masuk ke dalam notifikasi teman-temannya agar bisa terlacak, serta muncul di News Feed.

Menurut Facebook, ada sebanyak 360 juta pengguna yang menerima notifikasi bahwa orang-orang terdekat mereka dalam kondisi aman pasca bom Paris.

Serangan di Paris, Perancis, Jumat (13/11) malam waktu setempat,membuat banyak orang tercengang dan menyadarkan mereka bahwa tak ada satu pun tempat yang benar-benar aman di muka bumi.

ISIS mengklaim sebagai otak serangan brutal itu, menyebut delapan orang yang membawa bom bunuh diri dan dipersenjatai senapan otomatis telah menyerang tepat ke sasaran yang direncanakan.


(tyo/tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER