Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang karyawan dari perusahaan saluran televisi Australia SBS terpaksa harus ditangkap dan dibawa ke meja hijau lantaran ia mempublikasi ancaman pembunuhan yang membawa nama Allah di status Facebook.
Nicholas Rabone Hogan menuliskan status "I’m going to kill a police officer this morning in the name of Allah". Namun sang pengacara membela, bahwa kala itu Hogan sedang mabuk.
Mengutip situs The Guardian, ancaman Hogan di Facebook itu dipublikasikannya selang beberapa jam setelah pemakaman akuntan polisi New South Wales, Curtis Cheng, yang tewas dibunuh pada Oktober kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesaat setelah ia mempublikasikan status Facebook, sejumlah polisi mengepung rumah dan mengamankan Hogan yang berprofesi sebagai editor video.
Pengacara Hogan yang menolak memberi identitas dirinya sempat berargumen bahwa status Facebook tersebut merupakan "satir yang keliru" dan niat awalnya sebagai bahan candaan.
Hogan sendiri menolak memberi tanggapan lebih lanjut di luar pengadilan.
Alasan itu tak diterima oleh Hakim Anthony Spence, sebab menurutnya tindakan Hogan adalah pelanggaran hukum yang serius.
Tak lama kemudian Hogan sendiri mengaku bersalah telah menggunakan media sosial untuk mengancam, melecehkan, atau menyinggung orang lain.
(adt)