Duel Otak, Racikan Apik Mantan Guru dan Produser TV

Aditya Panji | CNN Indonesia
Jumat, 04 Des 2015 15:55 WIB
Kesuksesan game Duel Otak tak lepas dari kolaborasi kompak antara para pendiri, yang terdiri dari dua pemrogram peranti lunak, mantan guru dan produser TV.
Empat pendiri perusahaan FEO Media asal Swedia yang mengembangkan game Duel Otak. Dari kiri ke kanan: Robert Willstedt (CEO), Henrik Willstedt (CMO), Olle Landin (CTO), dan Kalle Landin (Chairman). (Dok. FEO Media)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kesuksesan game Duel Otak yang sedang populer di Indonesia tidak lepas dari kolaborasi kompak di antara para pendiri, di mana mereka adalah dua pemrogram peranti lunak dan mantan guru serta mantan produser TV.

Perjalanan Duel Otak dimulai pada 2011, di mana dua pasang kakak-beradik mendirikan perusahaan FEO Media di sebuah kota kecil di Swedia, Gothenburg. Mereka adalah Willstedt bersaudara dan Landin bersaudara.

Dari keluarga Willstedt, ada sang kakak bernama Robert Willstedt, yang sebelumnya bekerja sebagai guru dan ia merupakan lulusan guru sejarah di University of Gothenburg. Sementara adiknya, Henrik Willstedt, sebelumnya bekerja sebagai produser TV.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kemudian dari keluarga Landin, ada Kalle Landin dan Olle Landin yang keduanya punya keahlian sama sebagai pemrogram peranti lunak komputer.

CEO FEO Media, Robert Willstedt mengatakan, ide membuat sebuah game berawal ketika sebagai teman masa kecil, mereka coba mencapai sesuatu yang besar secara bersama-sama. Kemudian muncullah ide untuk membuat game tema kuis di tengah tren aplikasi mobile, dan keempatnya solid menggabungkan keterampilan mereka sebagai pendidik, penyiaran, dan pemrogram di aplikasi tersebut.

Produk aplikasi game yang mereka buat hendak fokus pada pengalaman pengguna agar dapat bermain dan bersaing bersama, serta menyajikan konten yang berkualitas.

Robert memprediksi masing-masing pendiri memberi kontribusi dana sekitar US$ 2.000 untuk bekerja melahirkan produk game perdana.


Baca juga: Mengenal FEO Media, Perusahaan di Balik Game Duel Otak

Robert pribadi sejak awal memang gemar menciptakan permainan dan punya cita-cita bisa menjalankan perusahaan. "Ini adalah kehidupan yang lebih bervariasi daripada bekerja sebagai guru," ujarnya dalam wawancara dengan CNN Indonesia, Selasa (1/12).

Setelah berbulan-bulan bertukar pikiran, melakukan revisi, menyusun kode pemrograman, dan mengujinya, akhirnya pada 2012 FEO Media berhasil meluncurkan game Quizkampen untuk pasar Swedia. Ini merupakan cikal bakal game Duel Otak.

Setelah sukses Quizkampen di Swedia, tim FEO Media menghabiskan tahun 2013 dan 2014 untuk mengembangkan dan merilis 17 game kuis dari Quizkampen di berbagai negara untuk perangkat iOS, Android, dan Windows Phone. Dalam versi bahasa Inggris, game ini diberi nama QuizClash, di Jerman Quizduell.

Game Duel Otak untuk pasar Indonesia sendiri diluncurkan pada Juni 2015 dan mulai populer pada 2015. FEO Media membangun game ini dalam waktu 10 bulan.

"Sekarang, kami memiliki sekitar 6,3 juta pengguna terdaftar di Indonesia. Kami punya sekitar 3,5 juta pengguna aktif," tutur Robert.

Duel Otak merupakan game adu kecerdasan di mana pemain harus menjawab pertanyaan dengan benar dan mengumpulkan poin. Bidang pertanyaan yang tersedia antara lain sejarah, musik, olahraga, kuliner, film, TV, politik, sastra, geografi, dan lain-lain.

Ada dua mode permainan, yaitu Klasik dan Taktis. Di mode Klasik pengguna tidak bisa memilih alat bantu untuk menjawab pertanyaan. Sementara di mode Taktis pemain bisa memilih alat bantu seperti 50:50, Presentasi dan Dua Pilihan.

Saat ini, terdapat 25.000 pertanyaan yang tersedia di game Duel Otak versi Indonesia.

Sampai saat ini, terdapat 21 versi game Quizkampen yang diedarkan di berbagai negara. Jerman merupakan negara dengan jumlah pengguna Quizkampen terbesar yang totalnya mencapai 25 juta pengguna.

Jumlah pertanyaan yang telah dibuat oleh tim FEO Media untuk seluruh aplikasi Quizkampen ada 600.000 pertanyaan.


FEO Media punya strategi sendiri untuk memperbanyak jumlah bank pertanyaan mereka, dengan cara menerima sumbangan pertanyaan dari para pengguna. Dari Indonesia sendiri, Robert mengatakan, sudah ada "beberapa ribu" pertanyaan yang disumbang.

"Kami selalu memeriksa semua pertanyaan yang diajukan. Kami pastikan fakta yang benar, bahasa yang benar," jelasnya.

Seri game Quizkampen berhasil membuat FEO Media jadi perusahaan yang menguntungkan dengan 50 karyawan. Pada 2014, FEO Media berhasil meraih total pendapatan US$ 10,5 juta atau sekitar Rp 144 miliar, tetapi mereka enggan menyebut detail laba bersih.

Kini mereka sedang mengembangkan game ketiga dan dijanjikan bakal dirilis untuk pasar Indonesia. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER