Ponsel Lumia Bisa jadi PC Berkat Dua Prosesor Grafis

Aditya Panji | CNN Indonesia
Minggu, 06 Des 2015 11:16 WIB
Continuum memang terdengar keren. Tapi ada dua syarat jika mau merasakan fitur yang membuat ponsel Lumia merefleksikan tampilan penuh Windows 10 di monitor.
Continuum memang terdengar keren. Tapi ada dua syarat jika mau merasakan fitur yang membuat ponsel merefleksikan tampilan penuh Windows 10 di monitor. (Dok. Microsoft)
Jakarta, CNN Indonesia -- Microsoft menjadikan Continuum sebagai daya tarik bagi ponsel pintar Lumia yang berbasis Windows 10. Fitur ini membuat ponsel Lumia merefleksikan tampilan penuh Windows 10 layaknya komputer pribadi jika dihubungkan ke layar atau monitor.

Continuum memudahkan pengguna yang ingin beralih perangkat dari ponsel ke komputer untuk mendapatkan tampilan yang lebih besar, tanpa harus memindahkan dokumen yang disimpan di ponsel.

Continuum memang terdengar keren, tetapi ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi jika ingin merasakan fitur tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, pengguna membutuhkan alat tambahan berupa Microsoft Display Dock jika ingin memakai manfaat Continuum. Ponsel Lumia terlebih dahulu dihubungkan Display Dock ini ini kemudian diteruskan ke monitor.

Di perangkat ini pula pengguna bisa menancapkan perangkat tambahan seperti keyboard dan mouse untuk mendorong produktivitas. Tetapi keyboard dan mouse ini bisa dihubungkan secara nirkabel ke ponsel Lumia dengan Bluetooth.

Kedua, Continuum hanya bisa dilakukan pada ponsel pintar Lumia yang dibekali dengan dua prosesor grafis atau graphics processing unit (GPU). Lumia 950, yang merupakan ponsel Lumia pertama berbasis Windows 10, dibekali dua prosesor grafis dan bisa melakukan Continuum.

Marketing Manager Microsoft Mobile Device Sales Indonesia, Irwan Hermawan mengatakan, prosesor Qualcomm Snapdragon 808 64-bit hexa-core 1,8 GHz yang dipakai Lumia 950, telah dibekali dengan dua prosesof grafis Adreno 418.

“Satu GPU digunakan untuk smartphone, dan satu GPU lagi bisa digunakan ketika smartphone dihubungkan ke monitor,” ujar Irwan dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (4/12).

Ketika Lumia 950 dihubungkan ke Microsoft Display Dock dan ke monitor, Irwan mengatakan secara otomatis Lumia 950 akan menyesuaikan tampilan dengan ukuran dan resolusi pada layar monitor sehingga tampilannya ideal.

Di sini pengguna dapat membuka aplikasi perkantoran Microsoft Office sampai memutar konten hiburan yang ada di ponsel dan memutarnya di monitor. Di saat bersamaan, pengguna tetap bisa melakukan aktivitas dengan ponsel Lumia-nya, seperti membalas email, mengirim SMS, sampai menerima telepon.

Microsoft menjual Display Dock secara terpisah dengan ponsel Lumia. Di Indonesia, Display Dock dijual Rp 1,2 juta. Sementara Lumia 950 dijual Rp 9 juta mulai 18 Desember 2015.

Lumia 950 didesain dengan layar 5,2 inci AMOLED resolusi 1.440 x 2.560 pixel dan kerapatan 564 pixel per inci. Memori internal yang tersedia 32 GB dan bisa diperluas dengan memori eksternal MicroSD sampai 200 GB. Dapur pacunya turut ditopang oleh RAM 3GB, dan baterai 3.000 mAh.

Meski tak lagi memajang merek Nokia, Microsoft masih membawa teknologi kamera PureView pada Lumia 950. Kamera utamanya bersensor 20 MP dengan lampu kilat LED RGB. Kamera ini dapat merekam video 2.160p @30fps sampai 4K. Sementara kamera depannya bersensor 5 MP.

Untuk konektivitas, Lumia 950 mendukung jaringan 4G LTE, Wi-Fi, Bluetooth, pengisi daya baterai nirkabel dan NFC. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER