Google Ingin Tanam Kecerdasan Buatan di Aplikasi Chat

Marry Marsela | CNN Indonesia
Selasa, 29 Des 2015 02:47 WIB
Google dikabarkan akan membuat aplikasi chatting baru yang memanfaatkan kecanggihan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Chatbot, aplikasi pesan instan yang ditanamkan kecerdasan buatan (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Google diperkirakan akan membuat chatbot atau sebuah program komputer untuk melakukan simulasi percakapan dengan pengguna, khususnya melalui internet dengan memanfaatkan kecerdasan buatan.

Seperti dilansir Wall Street Journal, pengguna aplikasi yang belum diberi nama ini nantinya bisa terlibat dalam percakapan dengan chatbot yang mampu menjawab berbagai pertanyaan, dibandingkan harus menggunakan Google sebagai mesin pencari.

Dalam layanan terbarunya, unit Alphabet Inc. akan dikerahkan dalam pembuatan perangkat lunak program yang dapat memeriksa jawaban yang akan diberikan kepada pengguna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Google mengaku telah menghabiskan waktu setidaknya satu tahun untuk mengembangkan layanan canggih ini. Sebagai bentuk langkah agresifnya, tidak tanggung-tanggung Google juga diketahui mempersiapkan setidaknya 200 laboratorium untuk membuat chatbot ini, sebagaimana dilaporkan dalam The Wall Street Journal.

Juru bicara Google masih menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut. Namun, dalam mewujudkan mimpinya, Google dikabarkan akan membuka diri bagi pihak ketiga sebagai pengembang untuk menggarap perancangan teknologi untuk layanan yang belum jelas namanya tersebut.

Menurut Porio Research Ltd., aplikasi pengirim pesan memang menjadi salah satu platform populer khususnya pada ponsel yang menghubungkan setidaknya 2 miliar orang di seluruh dunia.

Beberapa aplikasi seperti Messenger dan WhatsApp dari Facebook serta WeChat di China telah menjadi 'kabel' yang menguhubungkan komunikasi pengguna, baik lintas negara, lintas ruang, dan lintas waktu.

Di dunia aplikasi pengirim pesan, Facebook sebelumnya telah meluncurkan 'M', sebuah asisten digital yang merupakan bagian dari aplikasi Messenger. 'M' merupakan kombinasi dari seorang 'pengawas manusia' dan perangkat lunak, di mana dapat membantu pengguna untuk membeli barang, memesan restoran, perjalanan, dan membuat janji melalui teks.

Google jelas masih jauh dari pengalaman sebagai perusahaan teknologi yang bercita-cita mengintegrasikan kecerdasan buatan dengan aplikasi pengirim pesan. Apalagi, Google diketahui tidak terlalu mendulang kesuksesan melalui aplikasi Google Hangouts dan Messenger yang telah ada sebelumnya.

Langkah ini pun terkesan sebagai suatu bentuk 'unjuk gigi' Google di tengah persaingan perusahaan messenger dunia.

“Semua pengguna menginginkan cara mudah untuk menemukan apa yang mereka cari dan Google tidak berada 'di depan' konsumen dan inilah yang menjadi permasalahan mereka. Aplikasi pengirim pesan adalah bagian dari internet di mana bukan menjadi kekuatan Google. Mereka harus memenangkan dan menjadi pemain dominan pada aplikasi messaging,” kritik Scott Stanford, co-founder perusahaan modal ventura Sherpa Capital.

(tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER