5 Juta Pekerjaan Manusia Bakal 'Dirampas' Robot

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 19 Jan 2016 18:29 WIB
'Peradaban' robot dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) diprediksi akan melahap pekerjaan manusia dalam kurun waktu 4 tahun ke depan.
Pada 2020 diprediksi ada 5 juta pekerjaan manusia yang bakal diambil alih oleh robot (Ilustrasi/Dok. Universal Pictures)
Jakarta, CNN Indonesia -- 'Peradaban' robot dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) diprediksi akan melahap pekerjaan manusia dalam kurun waktu 4 tahun ke depan.

Perkembangan teknologi yang memudahkan kehidupan manusia turut disertai dengan hadirnya robot dan AI. Tak hanya mempermudah manusia, mereka pun diramalkan akan mengambil alih pekerjaan manusia.

Lembaga nirlaba asal Swiss, World Economic Forum (WEF) memperingatkan bahwa revolusi industri yang serba cerdas karena melibatkan teknologi AI dan robot mampu mengganti sekitar 5 juta pekerjaan manusia di 15 negara berkembang dan maju pada 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah negara tersebut di antaranya Australia, China, Perancis, Jerman, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Jepang, dan India.

Dalam laporan WEF berjudul "The Future of Jobs" yang belum lama dirilis menyebutkan bahwa seiring pekerjaan dan keterampilan yang tergantikan dan memengaruhi industri, hilangnya pekerjaan tersebut dipercaya bisa diimbangi oleh pertumbuhan lowongan kerja di kawasan lain.

WEF juga memperkirakan, ada sebanyak 7,1 juta pekerjaan bisa terenggut karena kelebihan karyawan hingga hadirnya perangkat otonom, sementara 2,1 lowongan baru sifatnya akan lebih spesialis seperti komputasi, matematika, arsitektur, dan teknisi yang nantinya bisa mengimbangi kekosongan tersebut.

"Tanpa tindakan mendesak dan target untuk mengatur transisi jangka pendek dan membangun tenaga kerja dengan keterampilan memadai, pemerintah di masa depan harus siap mengatasi pengangguran dan ketimpangan yang terus menjamur, serta bisnis dengan basis konsumen yang kian menyusut," tulis pendiri dan pimpinan eksekutif WEF, Klaus Schwab di dalam laporan tersebut.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER