Smartfren Buka Diri untuk Berbagi Jaringan 4G LTE

CNN Indonesia
Senin, 25 Jan 2016 19:58 WIB
Smartfren mengaku membuka diri untuk berbagi infrastruktur telekomunikasi 4G LTE selama memberi nilai untuk perusahaan dan pelanggan.
Smartfren mengaku membuka diri untuk berbagi infrastruktur telekomunikasi 4G LTE selama memberi nilai untuk perusahaan dan pelanggan. (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi Smartfren mengaku membuka diri untuk berbagi infrastruktur telekomunikasi 4G LTE selama memberi nilai untuk perusahaan dan pelanggan.

Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan, pihaknya mendukung dan antusias dengan konsep berbagi jaringan aktif (active sharing), namun sejauh ini belum ada pihak yang membicarakan hal itu secara formal dengan Smartfren.

Merza berkata hal macam ini dapat menekan anggaran investasi perusahaan telekomunikasi yang sangat besar. "Dahulu 10 operator seluler bangun infrastruktur yang sama untuk melayani pelanggan di suatu daerah. Ini pemborosan nasional," kata Merza usai jumpa pers di Jakarta, Senin (25/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Merza menggarisbawahi urusan teknis dalam langkah berbagi jaringan, termasuk soal tagihan dan membuat agar tidak ada gangguan sinyal yang menyebabkan layanan buruk.


Baru-baru ini, operator seluler Indosat Ooredoo dan XL Axiata melakukan kerja sama jaringan 4G LTE untuk multi operator radio access network (MORAN). Hal ini memungkinkan operator untuk memberikan jangkauan jaringan lebih luas.

Sejauh ini, Indosat dan XL melakukan kerja sama jaringan 4G LTE di kota Banyumas, Surakarta, Batam, dan Banjarmasin.
Dari pemerintah sendiri, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berkata, akan membuatkan regulasi khusus yang memungkinkan operator berbagi jaringan demi efisiensi. 

"Ujungnya kalau ini tercapai, konsumen akan lebih diuntungkan karena tarifnya lebih murah," tutur Merza.

Selama ini, konsep berbagi infrastruktur telekomunikasi di Indonesia sifatnya masih pasif (passive sharing) di mana konsep berbagi hanya dilakukan pada komponen non-elektronik seperti menara, generator listrik, baterai, dan sebagainya.

Dengan konsep aktif, maka pemanfaatan infrastruktur bersama bisa dilakukan pada komponen elektronik seperti radio akses.
Hal ini memang menguntungkan bagi operator seluler, namun Merza berpendapat tidak menguntungkan bagi vendor yang menyediakan komponen infrastruktur seperti Nokia, ZTE, Huawei, sampai Ericsson.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER