Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah selintingan kabar mengenai sejumlah petinggi Twitter yang bakal keluar dari perusahaan, sang CEO Jack Dorsey akhirnya angkat bicara.
Twitter yang sejak ditinggal oleh Dick Costolo pada Oktober 2015 lalu memang sedang berjuang kembali untuk menggapai arah bisnis perusahaan sesuai jalur dan meningkatkan jumlah pengguna di bawah pimpinan Dorsey. Namun kini malah diterpa 'cobaan' bahwa beberapa bos eksekutifnya angkat kaki.
Melalui akun Twitter dengan nama pengguna @jack, Dorsey mengkonfirmasi mengenai kabar tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan sedih saya umumkan bahwa Alex Roetter, Skip Schipper, Katie Stanton, dan Kevil Weil memutuskan untuk meninggalkan perusahaan. Saya pribadi berterima kasih untuk mereka semua atas kontribusinya di Twitter selama ini. Mereka adalah orang-orang fenomenal!" tulis Dorsey dalam sebuah penggalan pernyataan yang ia unggah di laman Twitternya.
Dalam publikasi yang ia unggah itu, Dorsey juga menyebutkan bahwa itu adalah sebuah bentuk klarifikasi dari "rumor pers yang tidak akurat".
Mengutip
Business Insider, pernyataan Dorsey diyakini sebagai tanggapan mengenai rumor bahwa pimpinan media sosial Vine, Jason Toff juga turut meninggalkan perusahaan. Diketahui Vine telah diakuisisi Twitter sejak Oktober 2012 silam senilai US$ 30 juta.
Alih-alih menyebut Toff, Dorsey justru menyebut Skip Schipper menjadi salah satu di antara petinggi perusahaan yang turut angkat kaki. Schipper sendiri menduduki jabatan wakil presiden departemen sumber daya manusia.
Dorsey juga menyatakan, COO Twitter Adam Bain akan memegang tanggung jawab tambahan untuk sementara, seperti tim produk yang menjadi sumber penghasilan, tim media, dan tim SDM.
Sementara Adam Messinger sebagai CTO akan mengambil alih divisi produk konsumen dan teknisi, desain dan penelitian, dan layanan pengguna ke dalam satu tim.
"Saya akan menemani Messinger siang dan malam untuk memastikan bahwa kami mengembangkan experience dan produk dengan tepat," tutup Dorsey.
Diketahui Roetter bergabung di Twitter sejak 2010. Sebelum memutuskan keluar dari perusahaan, ia bertanggung jawab dalam teknik peranti lunak dan keras, analisis, dan operasional.
Sementara Weil bekerja untuk Twitter sejak 2009 silam. Ia berperan penting dalam pengembangan produk dan desain. Sebelumnya ia juga memimpin tim analisis dan pengembangan produk untuk platform iklan.
Dan Stanton memiliki tanggung jawab atas kerjasama perusahaan dengan organisasi berita, televisi, olahraga, dan musik dari seluruh dunia. Awal mula bergabung di Twitter pada 2010 dan sempat mengurus pendirian kantor di sejumlah negara seperti Inggris, Jerman, Brazil, Australia, Jepang, dan India.
(eno)