Samsung Ejek Apple Lewat Iklan Samsung Pay

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 28 Jan 2016 08:24 WIB
Lewat iklan video 30 detik, Samsung mengejek layanan iklan pembayaran mobile Apple Pay dan membanggakan Samsung Pay yang bisa dipakai di mana saja.
Transaksi menggunakan Apple Pay. (Peter Macdiarmid/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Persaingan antara Samsung dan Apple dalam bisnis ponsel sangat ketat dan sering kali berseteru. Di sektor pemasaran, Samsung punya cara sendiri untuk membuat produknya terlihat unggul dan merendahkan produk Apple, di mana hal itu sering dieksekusi lewat iklan video.

Kali ini, Samsung mengejek layanan pembayaran mobile Apple Pay, dan membanggakan Samsung Pay.

Video berdurasi 30 detik tersebut menampilkan komedian asal Amerika Serikat, Hannibal Buress, yang sedang menggunakan ponsel Samsung. Buress diperlihatkan sedang mengunjungi restoran Katz's Delicatessen di New York, Amerika Serikat (AS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika hendak membayar, Buress mengatakan, “Bisakah saya membayar dengan ponsel saya?"

Kemudian petugas kasir langsung menjawab, “Maksud Anda seperti Apple Pay? Saya rasa tidak bisa."

Buress membalasnya, “Bukan, ini Samsung Pay. Bisa berfungsi di mana saja."

Setelah beberapa karyawan lainnya mendekat ke arah kasir, Buress langsung menunjukan 'aksinya' dengan mendekatkan ponsel Samsungnya ke mesin pembayaran.

Benar saja, langsung bekerja. Sontak para karyawan restoran sandwich itu langsung bersorak.

[Gambas:Youtube]

Diketahui selama ini layanan Apple Pay yang terdapat di perangkat mobile Apple dan memanfaatkan Near Field Communications (NFC), cakupannya masih terbatas lantaran belum banyak peritel atau gerai yang mendukungnya sebagai alternatif transaksi.

Sedangkan Samsung Pay memanfaatkan dua teknologi, yakni koneksi NFC dan Magnetic Secure Transmission (MST). Dari video yang diunggah tersebut mengindikasikan bahwa Samsung Pay lebih bisa digunakan di berbagai tempat, melebihi Apple Pay.

Samsung Pay diluncurkan di kampung halaman perusahaan, Korea Selatan pada Agustus 2015 dan dilanjutkan ke AS sekitar September pada tahun yang sama.

Kehebatan Samsung Pay adalah, sistem ini tak memerlukan mesin point of sale (PoS) canggih berbasis NFC, dan sudah kompatibel dengan kebanyakan mesin saat ini. Pada dasarnya Samsung Pay hanya memanipulasi cara bayar yang biasanya digesek, menjadi hanya perlu menempelkan ponsel pada mesin PoS. Ini bisa dilakukan karena Samsung menempatkan antena khusus di dalam ponsel untuk transaksi tersebut.

Apple meluncurkan layanan Apple Pay pada 2014 untuk “mengikat” pelanggan agar bertransaksi dengan perangkat mobile atau jam tangan pintar Watch.

Namun, banyak analis dan peretail yang menilai optimisme Apple terlalu berlebihan. Mereka menilai Apple hanya mengambil sedikit persentase dari transaksi ritel di AS. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER