Jakarta, CNN Indonesia -- Agustus 2015, Google resmi mengumumkan bahwa Project Ara akan ditunda hingga tahun 2016. Sejak saat itu, belum ada tanda-tanda kehadirannya. Kini, tangkapan layar hasil pengujian aplikasi GFXBench dari perangkat tersebut beredar di Internet.
Project Ara merupakan sebuah proyek yang dicanangkan oleh Google untuk menciptakan sebuah perangkat modular yang memungkinkan pengguna untuk mengubah prosesor, memori, layar, kamera, baterai, dan lain-lain, layaknya merakit sebuah komputer desktop.
Berdasarkan
screenshot yang beredar, Project Ara memiliki spesifikasi yang cukup tinggi. Ia menggunakan chipset Snapdragon 810 berkecepatan 1,9 GHz dan RAM 3 GB. Chipset ini ditenagai oleh GPU Adreno 430 serta dua buah prosesor quad-core 64-bit Cortex-A53 dan Cortex-A57.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang cukup mengejutkan adalah penggunaan layar berukuran 13,8 inci beresolusi Full HD (1920 x 1080). Ini mengindikasikan bahwa Project Ara adalah tablet, bukan smartphone seperti yang diduga banyak orang.
Untuk menangkap gambar, terdapat kamera belakang 0,3 MP dan kamera depan 4,8 MP. Kamera belakangnya dilengkapi dengan fitur
face detection,
autofocus, serta lampu flash. GFXBench tidak mendeteksi adanya fitur HDR dan touch focus.
Memori internal 32 GB juga terdapat pada perangkat ini. Sementara untuk sistem operasi, Google menyematkan Android Marshmallow 6.0.
Sensor yang dimilikinya cukup lengkap. Di antaranya adalah accelerometer, barometer, compass, GPS, gyroscope, pedometer, proximity, dan lightsensor.
Untuk konektivitas, tak hanya Wi-Fi dan bluetooth, Google juga menyertakan modul NFC pada perangkat ini.
(eno)