Jakarta, CNN Indonesia -- Para insinyur listrik di University of California, San Diego, mengembangkan sensor untuk kendaraan pintar dan mobil yang bisa berjalan tanpa kendali sopir
(self-driving) agar bisa mendeteksi pejalan kaki secara
real-time dan akurat.
Dengan menggunakan model
deep-learning dan teknologi
computer vision, sistem dapat mendeteksi keberadaan pejalan kaki dengan rata-rata 2-4 frame per detik layaknya mata manusia.
Agar dapat bekerja secara realtime dan mencapai tingkat akurasi yang tinggi, algoritma yang ditanamkan pada kendaraan pintar dirancang hanya bekerja pada saat mendeteksi adanya kegiatan manusia. Sementara objek disekitarnya, seperti langit atau bangunan tidak dapat dideteksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin proyek ini, Prof. Nuno Vasconcelos, menjelaskan bahwa di samping kendaraan cerdas, teknologi yang digunakannya juga dapat diaplikasikan dalam dunia robotika serta sistem pengenalan gambar dan video.
Kendaraan pintar dan self-driving nampaknya akan segera hadir di masa depan mengingat pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan di jalan.
Sebelumnya, sudah ada beberapa perusahaan teknologi yang tertarik dengan industri kendaraan pintar dan self-driving. Di antaranya adalah Nvidia dan Google.
Baru-baru ini, Google berhasil mengantongi paten truk otonom yang mampu mengirimkan paket untuk konsumen.
Truk pintarnya ini bakal menggunakan kombinasi sensor seperti radar, kamera video, dan laser yang berguna memantau kondisi jalan dan lalu lintas sekitar.
(adt/eno)