Apa Pentingnya Membobol iPhone Penembak California?

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 17 Feb 2016 15:21 WIB
Apple diminta oleh Hakim Amerika Serikat Sheri Pym agar membongkar iPhone 5c milik penembak Syed Ridwan Farook. Mengapa Apple harus dilibatkan?
Ilustrasi (REUTERS/Suzanne Plunkett)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Apple diminta oleh Hakim Amerika Serikat Sheri Pym agar membongkar iPhone 5c milik penembak Syed Ridwan Farook. Mengapa Apple harus dilibatkan?

Pihak Pengadilan Distrik AS di Los Angeles telah melayangkan perintah kepada Apple agar membantu tim investigasi FBI dengan menyediakan "bantuan teknis yang pantas" agar membongkar data di dalam iPhone 5c tersebut.

Kilas balik sejenak, pada 2 Desember 2015 kemarin, Farook dan sang istri Tashfeen Malik yang merupakan warga AS keturunan Pakistan menembak mati 16 orang di fasilitas disabilitas di San Bernardino, California.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai menembak, kedua orang itu melarikan diri dengan mobil namun akhirnya terbunuh dalam baku tembak dengan polisi.

Surat Izin Mengemudi Tersangka Penembakan di San Bernardino, California

Saat ini para pengguna iPhone memiliki opsi untuk mengatur fitur keamanan yang hanya memungkinkan sejumlah tebakan saja yang dimasukan ke dalam passcode atau kata sandi untuk membuka kunci ponsel.

Jika jumlah tebakan melampaui yang ditentukan, pengaturan ponsel dengan otomatis akan mengaktifkan fungsi auto-erased yang bisa langsung menghapus semua data di dalam iPhone.

Langkah tersebut merupakan upaya peningkatan keamanan dari Apple untuk melindungi data pengguna dari orang-orang jahat ataupun kelompok peretas.

Nah, pihak FBI tidak mengetahui passcode iPhone 5c milik Farook dan mengaku telah mencoba menebak kata sandi tersebut sebanyak 10 kali sampai fungsi auto-erased itu sudah aktif secara otomatis. Diketahui iPhone 5c Farook berjalan di iOS 9.

Pym memutuskan agar Apple membantu menonaktfikan fungsi hapus-otomatis tersebut agar tim investigasi bisa menyelidiki lebih dalam lagi.

Bahasa umumnya, FBI menginginkan Apple membuka pintu sistem keamanannya.

Mengutip USA Today, Kurt Opsahl selaku penasihat umum dari lembaga nirlaba Electronic Frontier Foundation di San Francisco turut memberi komentar, jika Apple setuju maka perusahaan harus membuat kode baru yang 'menodai' kunci utama dari fitur keamanan ponsel.

Apple diberi waktu lima hari kerja untuk menanggapi perintah pengadilan ini.


Teknologi Enkripsi vs Pemerintah

Perintah hakim AS tersebut dianggap semakin membuat panas dan menambah daftar panjang sengketa antara perusahaan teknologi dan penegakan hukum mengenai batasan enkripsi.

Kantor berita Reuters mewartakan, staf pemerintah AS sebelumnya juga telah memperingatkan bahwa memperluas penggunaan enkripsi yang kuat akan menghambat keamanan nasional dan investigasi kriminal.

Kekuatan enkripsi memang dinilai menjadi kunci kesuksesan dari sebuah perusahaan teknologi apakah mereka mampu melindungi data pengguna atau tidak.

Bisa dikatakan, perusahaan teknologi seperti Google, Twitter, Facebook, hingga Apple sendiri memutuskan tidak lagi membuat akses backdoor lagi sejak kasus Edward Snowden yang membocorkan dokumen rahasia Badan Keamanan Nasional AS (NSA).

Meski Apple tak kunjung beri tanggapan terkait perintah pengadilan AS, pada 2015 di kasus yang sama di New York pihak Apple menyatakan bahwa perusahaan tidak mungkin membongkar perangkat yang berjalan di iOS 8 ke atas.

Bahkan sang CEO Tim Cook beberapa waktu lalu juga menyampaikan argumen, bahwa para pengguna tidak seharusnya menukar privasi mereka untuk kepentingan keamanan nasional.

"Ada informasi kesehatan, keuangan. Serta obrolan intim dengan keluarga Anda, teman-teman Anda. Mungkin juga ada rahasia bisnis yang harus dilindungi," kata Cook.

Ia melanjutkan, "Satu-satunya cara adalah dengan melakukan enkripsi. Mengapa? Karena kalau ada celah sedikit, maka orang lain akan menemukan cara untuk masuk."

Pakar forensik Jonathan Zdziarski pada Selasa menyatakan karena penembakan San Bernardino diinvestigasi sebagai kasus terorisme maka para penyidik dapat bekerja sama dengan NSA dan CIA untuk membuka iPhone milik Farook. Zdziarski memperkirakan kedua lembaga intelijen AS itu dapat memecahkan enkripsi iPhone tanpa keterlibatan Apple.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER