Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah sukses memasarkan ponsel pintar Zero 2, produsen Infinix kembali merilis Zero 3 X552 di Indonesia pada Senin (29/2). Sebagai produk dengan kasta tertinggi, ponsel ini diklaim memiliki performa dan hasil foto yang lebih baik dari generasi sebelumnya.
Dengan harga jual di bawah Rp3 juta, Infinix mencoba menawarkan kamera premium yang terdapat pada ponsel mahal.
"Bisa dicek, biasanya ponsel yang menggunakan sensor Sony IMX230 dijual di atas 5 juta semua. Pikselnya bukan abal-abal dan bukan polaridasi," kata Anis Thoha Manshur, Marketing Manager Infinix Mobility.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk Infinix Zero 3, produsen ponsel asal Hongkong ini menyematkan kamera belakang 20,7 MP yang mampu merekam video beresolusi 4K serta kamera depan 5 MP untuk selfie. Agar hasil jepretan tetap prima pada kondisi minim cahaya, dua kamera itu dilengkapi dengan lampu kilat LED.
Untuk mendukung performanya, terdapat chipset 64-bit octa-core MediaTek Helio X10 berkecepatan 2 GHz serta RAM 3 GB.
Sementara untuk menyimpan data, ada memori internal berkapasitas 16 GB. Jika masih kurang, terdapat microSD yang mendukung hingga 128 GB.
Berbeda dengan pendahulunya yang menggunakan layar 5 inci, ponsel yang memiliki baterai 3.030 mAh ini punya layar yang lebih besar (5,5 inci) dengan resolusi Full HD.
Pada saat sampai di tanah air, ponsel ini menggunakan sistem operasi Android Lollipop 5.1 yang dibalut dengan interface bernama XUI. Namun saat ini Infinix sudah menyediakan upgrade Android Marshmallow 6.0 melalui Over-the-Air (OTA).
Terhitung tanggal 3 Maret 2016, Infinix Zero 3 akan mulai dijual di Lazada dengan harga Rp2.599.000. Setelah itu, akan tersedia di berbagai toko ritel.
Sejauh ini, Infinix tidak tertarik untuk bekerja dengan e-commerce lain. Anis membeberkan alasan khusus mengapa memilih Lazada sebagai mitra dalam mendistribusikan Zero 3.
"Lazada punya supply dan logistik yang bagus. Dia bisa meng-handle ratusan hingga ribuan dalam sehari. Kita kan jualnya ada jadwalnya, jadi sistem logistiknya harus bagus. Coba kalo gudang nya kecil, ga sanggup," tutupnya mengakhiri pembicaraan.
(adt/adt)