Gara-gara 'Typo' Hacker Gagal Curi Rp13 Triliun dari Bank

Trisno Heriyanto | CNN Indonesia
Jumat, 11 Mar 2016 09:51 WIB
Hacker tersebut sudah berhasil mengelabuhi sistem bank, uang siap ditransfer ke sejumlah rekening yang berbeda. Tapi semua itu kandas gara-gara salah ketik.
Foto: Thinkstock/scyther5
Jakarta, CNN Indonesia -- Februari 2016 sebenarnya akan menjadi bulan yang sangat berat bagi bank sentral Bangladesh. Sekelompok hacker berusaha mencuri uang dengan jumlah mencapai USD 1 miliar, atau setara dengan Rp13 triliun. Namun upaya itu kandas karena hal sepele.

Hacker yang belum diketahui identitasnya itu sebenarnya sudah nyaris berhasil. Mereka sudah mengelabuhu sistem keamanan bank, memiliki sejumlah kode akses, dan mengetahui mekanisme transfer yang aman tanpa banyak yang curiga.

Hacker tersebut melakukan permintaan transfer pada Federal Reserve Bank of New York. Permintaan itu mencakup pemindahan uang dari Bangladesh ke sejumlah bank di Filipina, yang kemudian dipindahkan lagi ke sejumlah kasino dan dikonversi menjadi koin judi. Koin judi ini yang rencananya akan diuangkan di Hong Kong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Awalnya proses transaksi berjalan sukses. Seperti dikutip dari Reuters, pelaku sudah melakukan empat transfer dengan total nilai mencapai Rp1 triliun. Namun ada permintaan sebesar Rp1 miliar yang sedikit mencurigakan.

Hacker tersebut salah menuliskan nama rekening penerima. Harusnya di situ tertulis foundation, namun justru tertulis sebagai fandation. Dari sinilah kecurigaan mulai muncul.


Pihak Federal Reserve Bank langsung mencurigai permintaan besar dari bank sentral Bangladesh, dan akhirnya semua proses transfer itu dihentikan. Mereka menyadari adanya penipuan.

Pihak berwajib tengah menginvestigasi kasus ini, mereka menduga bahwa pelakunya adalah sekelompok hacker dari China mengingat uang ini akan dicairkan melalui fasilitas perjudian di Hong Kong.

Sejumlah uang yang terlanjur ditranfer ke bank di Filipina sudah bisa ditarik kembali, namun untuk sebagian yang hilang akan diupayakan melalui tuntutan hukum ke Federal Reserve Bank karena dianggap tak bisa menangkal serangan hacker.



(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER