Jakarta, CNN Indonesia -- Kehadiran Spotify di Indonesia sama saja menambah pilihan bagi konsumen terhadap penggunaan layanan streaming musik yang tengah marak. Sebut saja Apple Music, Guvera, dan Joox.
Direktur Spotify untuk Asia Sunita Kaur menyatakan, bahwa pihaknya tidak memandang aplikasi sejenis yang sudah lebih dulu hadir di Indonesia sebagai pesaing.
"Layanan streaming bisa dibilang masih baru. Usia kami sudah 8 tahun dan salah satu tujuan utama adalah memerangi tindak pembajakan," kata Kaur kepada sejumlah media usai jumpa pers di Jakarta Pusat, Rabu (30/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyambung, "munculnya layanan seperti Apple Music dan lain-lain kami anggap sebagai pendukung dari upaya pemberantasan pembajakan."
Ditambahkan oleh Direktur Label Relations Spotify kawasan Asia Pasifik Chee Meng Tan, Spotify hadir sejak 2008 memang untuk menyehatkan industri musik yang seiring berkembangnya zaman, malah dipenuhi oleh aksi pembajakan.
"Dengan musik digital seperti kami yang menjunjung tinggi legalitas hak cipta, kami ingin mengembalikan kejayaan industri musik agar bisa tumbuh sehat," katanya.
Hal tersebut kemudian diungkapkan Kaur, seiring banyak layanan streaming sejenis di tengah masyarakat, tandanya 'tugas' Spotify yang ingin memberantas pembajakan jadi diringankan.
"Layanan streaming seperti Apple Music sejatinya membantu kami dalam melawan piracy. Kami tidak melihatnya sebagai rival," tambah Kaur.
 Spotify bisa diakses dari konsol PlayStation 4. (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina) |
Di samping itu, Kaur tetap menjelaskan sejumlah kelebihan yang dimiliki Spotify dalam memaksimalkan layanannya, terutama untuk Indonesia.
Spotify, dijelaskan Kaur, memiliki tim kurasi dan editor sendiri khusus di Indonesia untuk mengurus konten dan pilihan lagu-lagu.
Selain itu, jika dibandingkan Apple Music, Spotify memiliki fitur lirik untuk kategori Karaoke dan bisa ditampilkan secara otomatis melalui perangkat desktop.
"Harga premium kami terbilang ramah di kantong yaitu Rp50 ribu jatuhnya. Ini cukup kompetitif dan lebih murah dibanding di negara lain," katanya lagi.
Sementara urusan akses gratis, Spotify tetap menyediakan untuk user dengan koneksi WiFi ditambah dengan iklan.
Sementara layanan Apple Music dibanderol Rp69 ribu per bulan tanpa akses gratis, hanya free trial selama 3 bulan.
Kemudian layanan lain seperti Joox terdiri dari jenis VIP seharga Rp25 ribu per minggu atau Rp49 ribu per bulan. Untuk Guvera biaya berlangganan per minggu dipatok Rp20 ribu atau Rp55 ribu per bulan.
Tawarkan banyak metode pembayaranHal menarik lain dari Spotify adalah membuka metode pembayaran yang beragam, mulai dari kartu kredit, transfer bank, Doku Wallet, hingga Alfamart dan Lawson.
Menurut Kaur, masyarakat Indonesia masih getol melakukan pembayaran langsung dengan transfer di ATM atau internet banking.
"Penetrasi kartu kredit masih rendah di sini, jadi penting sifatnya untuk menyediakan ragam pembayaran," kata Kaur.
Menurutnya, awal Spotify meluncur di kawasan Eropa memang mengedepankan kartu kredit. Kemudian setelah ekspansi ke Amerika Latin dan sejumlah negara di Asia, timnya baru memikirkan untuk membuka kesempatan pembayaran di luar kartu kredit.
"Kami ingin memudahkan pengguna Indonesia dengan dibukanya macam-macam pembayaran, jadi bagi yang lebih nyaman transfer atau via Alfamart, kami sediakan," ucapnya.
Diluncurkan hari ini (30/3) di Indonesia, Kaur mengaku tidak memiliki target jumlah pengguna. Sebanyak-banyaknya, kata dia.
Sejauh ini, Spotify sudah hadir di 59 negara di seluruh dunia dengan pengguna lebih dari 75 juta user aktif secara global dan 30 juta user berbayar.
Indonesia menjadi negara pertama di tahun 2016 sebagai 'jajahan' Spotify. Selain Indonesia, Spotify sudah lebih dulu hadir di Singapura, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Hong Kong.
(eno)