FBI Belum Bisa Bobol iPhone 5s Pengedar Narkoba

Aqmal Maulana | CNN Indonesia
Jumat, 08 Apr 2016 14:04 WIB
Alat yang dipakai FBI untuk membobol iPhone 5c milik pelaku penembakan di San Bernardino, California, ternyata tidak mampu membobol iPhone 5s pengedar narkoba.
(Joe Raedle/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Alat dan metode yang digunakan FBI untuk membobol iPhone 5c milik Syed Ridwan Farook, pelaku penembakan di San Bernardino, California, ternyata tidak mampu bekerja pada iPhone yang lebih baru dari 5c.

Hal ini membuat perseteruan antara FBI dan Apple terus berlanjut, karena FBI telah meminta perusahaan yang dipimpin oleh Tim Cook itu untuk membutuhkan akses keamanan iPhone 5s milik seorang pengedar narkoba.

Direktur FBI, James Comey menemukan bahwa alat yang yang disediakan oleh Cellebrite, perusahaan peranti lunak forensik mobile asal Israel, tidak berfungsi untuk membuka sistem keamanan iPhone 5s, iPhone 6, dan model di atasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


FBI mengklaim berhasil membobol iPhone 5c yang tergolong ponsel model lama dari Apple. iPhone 5c diperkenalkan pada tahun 2013 dan sejak itu telah dihentikan produksi juga penjualannya oleh Apple, agar mereka bisa menyediakan model yang lebih baru.

Di sisi lain, Apple juga meminta FBI untuk mengungkapkan bagaimana mereka bisa mengakses iPhone 5c milik Farook.

Terkait hal tersebut, Comey mengatakan FBI masih ragu untuk memberikan informasi soal hal itu. FBI yakin perusahaan pemasok alat untuk membobol iPhone 5c juga akan menjaga kerahasiaan cara kerjanya.


Permintaan FBI agar Apple membuka akses keamanan iPhone 5s milik pengedar narkoba telah diminta sebelum terjadi kasus penembakan di San Bernardino, California.

Dalam sengketa hukum antara Apple dan FBI, sekitar 40 perusahaan teknologi telah mendukung Apple karena alasan mendukung privasi pengguna.

Sementara itu, kasus ini memperlihatkan potensi perusahaan teknologi lain bisa bersengketa hukum dengan pemerintah suatu negara yang meminta pembukaan akses keamanan perangkat demi melanjutkan investigasi pada suatu kasus. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER