Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria asal Italia memutuskan kirim surat kepada CEO Apple, Tim Cook, agar perusahaan yang dipimpinnya mau membuka kunci proteksi iPhone milik anaknya yang sudah meninggal.
Leonardo Fabbretti, seorang arsitek asal Italia memiliki anak bernama Dama yang ia adopsi dari Etiopia pada 2007 lalu. Nahasnya, Dama meninggal dunia bulan September 2015 di usia 13 tahun karena kanker tulang.
Dari laporan
CNN, awalnya Dama memberi akses membuka iPhone 6 miliknya kepada sang ayah dengan pemindai sidik jari di fitur Touch ID.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Dama meninggal, Fabbretti mengaku iPhone 6 itu mengalami restart sehingga ia tidak bisa log in menggunakan Touch ID tersebut. Fabbretti pun tidak mengetahui password iPhone 6 Dama.
Masih dalam kondisi berkabung, Fabbretti sangat ingin membuka iPhone 6 milik anaknya untuk melihat foto-foto, catatan, dan pesan teks demi mengenang mendiang Dama.
 Dama dan Leonardo Fabbretti. (Dok. Leonardo Fabbretti via Facebook) |
Akhirnya Fabbretti menyurati Cook sebagai bentuk permohonan pribadi darinya agar pihak Apple rela membuka sistem keamanan iPhone 6 anaknya.
"Jangan tolak permintaan terhadap kenangan anak saya," tulis Fabbretti kepada Cook. "Saya akan perjuangkan demi mendapatkan foto-foto dan tulisan selama dua bulan terakhir yang terperangkap di dalam ponsel ini."
Fabbretti pun juga menyatakan bahwa Apple sudah seharusnya memikirkan tentang jaminan kerugian dari kebijakan yang mereka terapkan selama ini di perihal proteksi keamanan perangkat pengguna.
"Saya rasa apa yang telah terjadi seharusnya membuat Anda berpikir tentang kebijakan privasi yang diterapkan di perusahaan. Menurut saya Apple harus menyediakan solusi untuk kasus pengecualian seperti saya," tulisnya.
Juru bicara Apple menolak permintaan wawancara CNN atas permintaan ini.
Bukan Upaya PertamaUsaha Fabbreti untuk membuka iPhone 6 dan mengambil foto anaknya tersebut bukan yang pertama kali, karena upaya itu sudah dilakukannya selama beberapa bulan terakhir.
Ia pertama kali mencoba menghubungi Apple tak lama setelah Dama meninggal. Setelah serangkaian diskusi, staf Apple mencoba mengakses data dari iCloud, sayangnya Dama tidak menyalin data atau menyimpan back up di iCloud.
CNN mewartakan pada akhirnya tim Apple mengatakan ke Fabbreti bahwa tidak mungkin perusahaan membuka kunci keamanan iPhone 6 itu tanpa password.
Diketahui Apple memang mengembangkan peranti lunak keamanan super ketat untuk produk iPhone agar hanya pemiliknya lah yang bisa membuka ponselnya.
Di dalam surat Fabbretti untuk Cook, ia menyebutkan apabila Apple tidak bisa membobol iPhone 6 milik anaknya, Fabbretti meminta sang CEO untuk membantu mendirikan yayasan sosial bagi yang berguna untuk warga Ethiopia.
Sikap Apple yang teguh pendirian terhadap perlindungan privasi penggunanya semakin kentara dilihat dari perseteruannya dengan FBI beberapa waktu lalu. Apple bersikeras menolak untuk membobol keamanan iPhone 5c milik Syed Ridwan Farook yang melakukan penembakan di San Bernardino, California.
(adt)