5 Tahun Lagi Mobil Otonom Bisa Gantikan Mobil Konvensional

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2016 11:22 WIB
Pemerintah Australia meramalkan mobil pintar tanpa kendali sopir (self-driving car) akan memenuhi jalan raya dalam kurun waktu 5 tahun lagi.
Ilustrasi ( StockSnap/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tren mobil otonom memang telah menjamur di berbagai penjuru dunia. Pemerintah Australia meramalkan mobil pintar tanpa kendali sopir (self-driving car) akan memenuhi jalan raya dalam kurun waktu 5 tahun lagi.

Menteri Transportasi Australia Andrew Constance mengatakan bahwa jalan raya di kawasan New South Wales, Australia Selatan lima tahun lagi bakal diisi oleh mobil pintar tanpa sopir.

"Kita akan mendapati mobil tanpa sopir di jalan raya, dan di pinggir kota," ucap Constance di sebuah acara pertemuan yang membahas soal transportasi masa depan di Sydney Monday.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Mashable, untuk mendukung mobil pintar tanpa sopir, pemerintah New South Wales mengumumkan inisiasi Smart Innovation Centre di Sydney barat. Fasilitas ini akan menyediakan penelitian mengenai dampak dari kombinasi transportasi dan teknologi yang sedang marak.

"Jika saya melihat dari sisi perubahan rencana transportasi pemerintah, jaringan jalan, dan perubahan asuransi, semuanya akan terjadi secara cepat dan saya ingin kita menjadi yang terdepan," lanjut Constance.

Menurutnya, transportasi masyarakat akan berubah, mulai dari usia kemudi, batasan kecepatan, dan lampu lalu lintas yang dikonfigurasi. Pemerintah harus memastikan legislatif dan persyaratan aturan juga diubah, begitu kata Constance.

"Sama seperti mobil driveless, nanti juga akan bus driveless," imbuhnya.

Senior Vice President perusahaan teknologi Salesforce Peter Schwartz memprediksikan, "mobil pribadi (dengan sopir) akan semakin jarang."

Menurutnya, transportasi serba otonom bakal meningkatkan keamanan jalan dan biaya asuransi yang lebih murah.

Perubahan tersebut akan dimulai dengan langkah kecil terlebih dahulu, termasuk rem otonom dan penataan jalur.

Schwartz juga berpendapat, ketimbang menyimpan mobil pribadi di garasi, di masa depan masyarakat justru cenderung menyewa mobil otonom selama mungkin sesuai kebutuhan. "Mobilisasi sebagai layanan, bukan produk," jelasnya.

Sementara soal nasib para pekerja transportasi publik, Menteri Constance baru bisa memprediksi apabila pemerintah secara menyeluruh mempertimbangkan perubahan kompensasi untuk mereka yang kehilangan pekerjaan karena hadirnya robot.

"Pekerjaan di masa depan akan sangat berbeda, sistem edukasi juga harus berubah, serta tentu saja pemerintah akan membantu masyarakat dalam mengasah ulang keterampilan mereka," tutur Constance.

(tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER