Pengguna Windows Disarankan Cabut QuickTime

Trisno Heriyanto | CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2016 11:19 WIB
Apple tak mau lagi memelihara aplikasi QuickTime 7 untuk Windows, bahkan pengguna disarankan mencabut aplikasi itu karena dianggap berbahaya.
Dok. logok.org
Jakarta, CNN Indonesia -- Apple tak mau lagi memelihara aplikasi QuickTime 7 untuk Windows, bahkan pengguna disarankan mencabut aplikasi itu karena dianggap berbahaya.

Aplikasi QuickTime 7 memang tak hanya populer di pengguna Mac, tapi juga Windows. Bahkan aplikasi ini sudah banyak dipakai sejak 11 tahun lalu untuk memutar berbagai video.

Namun pekan lalu, sejumlah peretas menemukan celah yang amat berbahaya di QuickTime 7 versi Windows. Celah ini semakin berisiko lantaran Apple menolak untuk memperbaikinnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


“Celah di QuickTime untuk Windows memungkinkan penyerang untuk mengendalikan sistem dari jarak jauh,” tulis pernyataan dari Department of Homeland Security Amerika Serikat.

Bahkan, saking bahayanya, tim Computer Emergency Readiness (kelompok pemerintah AS yang menangani insiden komputer) menyarankan pengguna untuk segera menghapus QuickTime dari komputer.

“QuickTime untuk Windows akan tetap berjalan meski dukungan telah dihentikan, tapi ini berarti meningkatkan risiko terkena virus dan ancaman lainnya,” tulis pernytaan CERT, serti dikutip CNN Indonesia dari website resminya, Selasa (19/4).

Pun begitu pengguna Windows tak perlu khawatir, karena sebenarnya selain QuickTime masih banyak aplikasi sejenis yang masih bisa dipakai dan cukup aman. Apple sendiri menyarankan pengguna Windows beralih ke iTunes.

QuickTime 7 memulai debut di Windows sejak 2005, lebih dulu dari Mac yang baru hadir sekitar 2009. Meski sama tapi keduanya ternyata punya sistem yang berbeda, Trend Micro mengklaim bahwa QuickTime versi Mac tak berbahaya.

Gejala Apple meninggalkan QuickTime 7 sebenarnya sudah terlihat sejak 2013, saat itu mereka sudah menyetop pembuatan aplikasi ketiga untuk pengembang.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER