Semua Ponsel di India Wajib Punya Tombol Panik

Aditya Panji | CNN Indonesia
Senin, 02 Mei 2016 22:06 WIB
"Teknologi semata-mata dimaksudkan membuat hidup manusia lebih baik juga untuk keamanan perempuan," tulis Kementerian Teknologi India
Ilustrasi. (smalox/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tingkat kejahatan terhadap perempuan di India mencapai 337.922 kasus pada 2014, atau lebih dari 900 kejahatan per hari, atau ada satu peristiwa setiap dua menit. Pemerintah merasa perlu mengatasi masalah ini memanfaatkan teknologi.

Kementerian Komunikasi dan Teknologi India dalam sebuah pernyataan mengumumkan, Senin (25/4), agar semua ponsel yang dijual di negara tersebut menyertai tombol panik dan fitur GPS mulai Januari 2017.

"Teknologi semata-mata dimaksudkan membuat hidup manusia lebih baik juga untuk keamanan perempuan," tulis pernyataan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tombol panik itu bisa jadi diaktifkan dengan menekan tombol daya tiga kali berturut-turut pada ponsel pintar. Sementara untuk ponsel fitur, yang masih populer di India, panggilan darurat bisa dilakukan dengan menekan tombol 5 dan 9.

Kekhawatiran terhadap keamanan perempuan meningkat sejak terjadi pemerkosaan seorang mahasiswa 23 tahun di bus di Delhi pada 2012. Kasus lain, seorang pengemudi mobil Uber dinyatakan bersalah karena memperkosa seorang perempuan di Delhi.

Insiden ini memicu protes keras atas kekerasan terhadap perempuan.


Sejumlah toko online di India macam Flipkart, Amazon, dan Snapdeal, menjual produk yang dimaksud untuk keselamatan perempuan termasuk semprotan merica, senjata bius berbentuk lipstik, yang harganya mulai dari 200 rupee.

India sendiri merupakan pasar terbesar kedua di dunia untuk bisnis ponsel, dengan lebih dari 1 milliar pengguna. (adt/eno)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER