Jakarta, CNN Indonesia -- Seakan ingin mengikuti jejak Google dan Samsung, perusahaan teknologi Sony baru-baru ini mengajukan paten untuk mengembangkan kontak lensa
(contact lens) pintar.
Berdasarkan pemaparan paten yang diajukan perusahaan, Sony menginginkan pengembangan lensa kontak pintar yang di dalamnya termasuk kamera dengan media penyimpanan data.
Di dalam lensa kontak pintar itu juga termasuk unit transmisi, autofokus, zoom, pengendalian bukaan atau aperture, dan stabilisasi saat mengambil gambar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alat pengaturan cahaya
(shutter) kamera akan dikendalikan dengan kedipan mata si pengguna. Pihak Sony menyatakan, kontak lensa pintar ini bisa membedakan antara kedipan mata biasa dengan kedipan yang memang untuk mengoperasikan shutter kamera.
Bagian yang dinilai kurang jelas adalah cara mengendalikan zoomk dan bukaan lensanya.
Sebelumnya di awal April kemarin, Samsung telah menerima persetujuan paten untuk mengembangkan kontak lensa dengan 'layar' yang bisa memproyeksikan gambar langsung ke mata si pengguna.
Alasan Samsung mematenkan kontak lensa pintar ini adalah menciptakan pengalaman augmented reality (AR) secara lebih baik dari yang sudah ada dari perangkat wearable seperti Google Glass.
Sementara Google juga telah menerima paten untuk teknologi yang kurang lebih mirip di Amerika Serikat pada 2014 lalu.
Google telah memiliki dua paten untuk kontak lensa pintar dengan elektronik dan sensor fleksibel yang membaca zat kimia di cairan air mata si pengguna untuk menilai tingkat gula darah.
(adt)