Nasib Steller di Indonesia Seperti Path?

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mei 2016 13:13 WIB
Steller mulai memikat hati para pengguna media sosial di Indonesia. Padahal aplikasi ini sempat kandas tenggelam karena popularitas Vine dan Snapchat.
Foto: Dok. steller
Jakarta, CNN Indonesia -- Path adalah jejaring sosial yang cukup unik. Di negara asalnya, Amerika Serikat, pengguna Path terbilang jarang, berbanding terbalik di Indonesia. Nasib Path pun mirip-mirip dengan Steller. Kurang gaungnnya di AS, tapi menggema di Tanah Air.

Pernyataan tersebut langsung dikoreksi oleh Dita W. Yolashasanti, salah satu pengguna awal Steller di Indonesia. Menurutnya, ada alasan mengapa Steller yang hadir tahun 2014, tapi baru sekarang dikenal.

"Tahun 2014 mereka sempat booming sejenak, bahkan sampai dapat best app dari Apple. Tapi di tahun itu, sedang riuh rendah aplikasi baru bermunculan, salah satunya Vine dan Snapchat. Semua seperti berebut pasar," katanya mengungkapkan alasannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Dita, seperti diutarakannya kepada CNN Indonesia, bahwa kendati umur Steller baru dua tahun. Namun, rasanya baru tahun ini cukup tepat untuk nge-boost aplikasi ini lagi, mengingat tidak ada aplikasi baru yang populer.

"User juga mulai jenuh dengan aplikasi lama dan mencari sesuatu yang baru. Saya dan Pinot (Wahyu Ichwandardi)--suaminya yang juga pengguna Steller, melihat potensi besar bahwa Steller bisa populer. Terutama untuk brand," katanya lagi.

Di awal kemunculannya, Steller sebetulnya tak bisa diunduh untuk pengguna khususnya iOS di App Store regional Indonesia. Dita yang memang tinggal di Indonesia, memang tak langsung menyadarinya.


"Sejak menyadari Steller app tidak ada di AppStore Indonesia, kami mulai gencar menanyakan hal ini ke developer. Untuk meyakinkan mereka bahwa Indonesia punya banyak potential users, saya membuat postingan #stellerid, dari sinilah mereka mulai melihat keseriusan dan potensi users Indonesia," tambahnya.

Alhasil, sejak beberapa bulan lalu, Dita dan Pinot berhasil memboyong ke App Store Indonesia. Dan tebakannya tepat, banyak pengguna yang menggunakan Steller. Padahal, saat itu, aplikasi ini belum secara final hadir di Android.

Dita yang sejak itu, bersama Pinot dan dua temannya bertanggung jawab mengkurasi konten Steller Indonesia, melihat pertumbuhan pengguna Steller di Indonesia yang melesat.

"Data jumlah pengguna masih dipegang pihak Steller. Tapi sebagai hitungan kasar, yang sign-up saat pertama rilis di App Store Indonesia naik 60 persen dalam waktu dua hari. Bandingkan saat rilis di Amerika, Eropa, Australia & Selandia Baru tahun 2014 yang hanya 15 persen," sebutnya

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER