Jakarta, CNN Indonesia -- Mungkin nama Moon Ribas belum dikenal secara luas oleh masyarakat dunia. Wanita Spanyol ini memiliki kemampuan tidak biasa, yaitu merasakan getaran gempa bumi.
Ribas mengklaim dirinya sebagai
cyborg artist. Istilah cyborg kerap digunakan untuk orang atau karakter -- biasanya fiktif -- yang memiliki kemampuan fisik melampaui batas manusia normal dengan bantuan elemen mekanik yang ditanam di dalam tubuh.
Wanita usia 30 tahun ini menanamkan magnet mungil di bagian lengan dekat siku agar bisa membuatnya merasakan getaran gempa bumi yang terjadi di seluruh dunia, secara
real-time.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap ada gempa bumi di manapun di planet ini, saya merasakan getarannya dari lengan saya," ucap Ribas dalam sebuah video, mengutip situs
Quartz.
Lihat juga:
Ilmuwan Berhasil Ungkap Kehidupan Pertama di BumiSaya memodifikasi tubuh, untuk memodifikasi pikiran sayaRibas |
Magnet kecil yang ditanamkan ke tubuhnya itu mengandung sensor yang terhubung ke
seismografi online yang mengamati aktivitas geologis di seluruh dunia.
Ribas menamakan sensor gempa buminya itu sebagai "indera keenam seismik" miliknya. "Rasanya seperti memiliki indera keenam," ucapnya lagi.
Lantas mengapa ia mendapat julukan sebagai cyborg artist? Ribas mengaku, melakukan perubahan kemampuan fisiknya adalah bukan tujuan utamanya untuk menjadi seorang "cyborg".
"Saya memodifikasi tubuh, tujuannya untuk memodifikasi pikiran saya," lontarnya.
Ribas pun menafsirkan getaran gempa yang ia rasakan di lengannya itu menjadi gerakan dalam bentuk tarian. Pertunjukan tariannya dinamakan "Waiting for Earthquakes".
Dalam satu momen, Ribas akan berdiri dan menunggu getaran gempa tersebut, lalu ia akan menari sesuai dengan getaran yang ia rasakan.
"Seni saya itu terjadi di dalam tubuh. Hanya saya yang bisa merasakannya," ujar Ribas.
Ribas mengaku tidak pernah mematikan sensor yang ditanam di dalam tubuhnya. Ia juga mengklaim, getaran gempa bumi kecil sering ia rasakan secara konstan.
Sayangnya tidak ada penjelasan mengenai kapan Ribas mulai 'meretas' tubuhnya itu dengan magnet sensor gempa bumi.
Apa pentingnya?Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa bisa muncul kemauan untuk melakukan "body-hack" seperti itu.
Ribas mengatakan, ia bersama mitra lamanya, Neil Harbisson yang menyematkan antena
color-sensing permanen di kepalanya, menginginkan perubahan fungsi pada tubuhnya untuk membentuk kembali pikiran mereka.
"Saya ingin merasakan gerakan secara lebih mendalam," terang wanita yang juga seorang koreografer ini.
Ribas yang pernah mengemban pendidikan di Dartington College, Inggris ini melanjutkan, "Bumi bergerak, secara konstan mengalami getaran setiap hari. Menurut saya akan sangat mengagumkan jika bisa menafsirkan gerakan alam nan masif ini dengan cara yang berbeda."
Ribas sendiri bukan manusia pertama yang mengubah tubuhnya untuk memiliki kemampuan khusus, sebelumnya ada sekelompok ilmuwan 'gila' yang melakuka eksperimen agar memiliki kemampuan di luar batas manusia normal. Baca kisah lengkap mereka pada tautan
Eksperimen Membuat Manusia Super Sukses Dilakukan.
(eno)