XL Bawa Aplikasi Streaming Musik Pesaing Spotify
Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2016 12:02 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyedia layanan seluler XL Axiata membawa aplikasi musik streaming asal New York, Amerika Serikat, yang bernama Yonder Music. Kehadirannya bakal meramaikan persaingan aplikasi streaming musik di Indonesia.
Sama seperti layanan streaming musik yang sudah lebih dulu hadir seperti Joox, Guvera, dan Spotify, Yonder juga memiliki visi untuk memberantas pembajakan dengan menawarkan lagu-lagu yang sifatnya legal dan memanfaatkan perkembangan digital.
"Kami bekerjasama secara langsung dengan para label, baik lokal ataupun internasional. Kualitas musik yang Anda dapatkan sudah pasti tingkat tinggi," ucap CEO Yonder Adam Kidron saat acara peluncuran aplikasi di daerah Senayan, Jakarta Pusat.
Disebutkan Kidron, Yonder merangkul langsung tiga label internasional yakni Universal Music, Sony, dan Warner Music Group. Sementara Kidron mengaku telah bekerjasama dengan 48 label lokal.
Cara kerja Yonder pada dasarnya tidak berbeda dengan aplikasi sejenis lain. Jika pengguna streaming suatu lagu, maka lagu itu akan langsung diunduh ke ponsel secara otomatis. Yonder juga menyediakan fitur offline dan online.
Seperti Spotify, Yonder memungkinan si pengguna saling follow dengan akun pengguna lain dan para musisi favorit. Yonder turut dilengkapi oleh fitur games.
"Untuk lokalisasi, Yonder sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Yonder diperkaya oleh karya musik Tanah Air sehingga bisa jadi wadah promosi untuk mereka mengingat sudah maraknya pembajakan," ucap chief brand and customer experience officer XL Nicanor Santiago di tempat yang sama.
Lebih lanjut dijelaskan Kidron, Yonder yang memanfaatkan jaringan XL ini sejatinya hadir bukan untuk memberi "harga" musik, namun lebih kepada menikmati layanan streaming agar pengguna bisa mendengarkan musik kapanpun di manapun.
"Dengan XL, layanan kami bisa didapatkan seharga Rp35.000 per bulan. Hanya itu saja. Itu harga paket XL yang sudah termasuk layanan Yonder. Berbeda dengan Spotify yang langganannya bayar beberapa ribu namun Anda tetap harus mengeluarkan kocek untuk layanan paket data Indosat Ooredoo," sambung Kidron.
Diketahui layanan premium Spotify dibanderol Rp49.990 di Indonesia.
Hal senada juga dilontarkan CEO XL Dian Siswarini, bahwa layanan Yonder akan diberikan secara gratis untuk berlangganan hingga 30 Juni mendatang.
Mulai awal Juli, pengguna bisa melanjutkan berlangganan dengan membeli paket seharga Rp35.000. Namun, jika pelanggan yang telah membeli paket data minimal Rp100.000, maka layanan Yonder akan sepenuhnya gratis.
"Kalau beli yang Rp35.000 itu, sama seperti kalian beli paket data pada umumnya. Sudah termasuk layanan Yonder di situ jadi tidak dobel-dobel," kata Dian.
Satu hal yang ditekankan Dian, Yonder hanya bisa dinikmati bagi pelanggan XL saja. Dari kacamata XL, kerjasama dengan Yonder menjadi upaya peningkatan loyalitas pelanggan terhadap operator XL.
Diakuinya, target pengguna Yonder untuk tahun 2016 ini mencapai 1,2 juta user baik dari akuisisi pelanggan baru maupun pelanggan yang sudah ada.
"Salah satu hal yang membuat kami tertarik bekerjasama dengan Yonder selain untuk meningkatkan loyalitas adalah layanan ini mampu memberi offline service dan artist engagement. Melihat didukung oleh 17 musisi papan atas Indonesia, saya yakin Yonder bisa mengedepankan karya seni Tanah Air khususnya melawan pembajakan," tutup Dian.
Diketahui Yonder Music menginvestasikan kurang dari US$5 juta untuk proyek di Indonesia, di mana layanan ini menggunakan model bisnis 75 persen untuk industri musik dan 25 persen untuk Yonder, sementara XL Axiata selaku penyedia infrastruktur jaringan mendapatkan untung dari subscription paket data. (adt)
Sama seperti layanan streaming musik yang sudah lebih dulu hadir seperti Joox, Guvera, dan Spotify, Yonder juga memiliki visi untuk memberantas pembajakan dengan menawarkan lagu-lagu yang sifatnya legal dan memanfaatkan perkembangan digital.
"Kami bekerjasama secara langsung dengan para label, baik lokal ataupun internasional. Kualitas musik yang Anda dapatkan sudah pasti tingkat tinggi," ucap CEO Yonder Adam Kidron saat acara peluncuran aplikasi di daerah Senayan, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 CEO Yonder Music Adam Kidron. (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina) |
Cara kerja Yonder pada dasarnya tidak berbeda dengan aplikasi sejenis lain. Jika pengguna streaming suatu lagu, maka lagu itu akan langsung diunduh ke ponsel secara otomatis. Yonder juga menyediakan fitur offline dan online.
"Untuk lokalisasi, Yonder sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Yonder diperkaya oleh karya musik Tanah Air sehingga bisa jadi wadah promosi untuk mereka mengingat sudah maraknya pembajakan," ucap chief brand and customer experience officer XL Nicanor Santiago di tempat yang sama.
Lebih lanjut dijelaskan Kidron, Yonder yang memanfaatkan jaringan XL ini sejatinya hadir bukan untuk memberi "harga" musik, namun lebih kepada menikmati layanan streaming agar pengguna bisa mendengarkan musik kapanpun di manapun.
"Dengan XL, layanan kami bisa didapatkan seharga Rp35.000 per bulan. Hanya itu saja. Itu harga paket XL yang sudah termasuk layanan Yonder. Berbeda dengan Spotify yang langganannya bayar beberapa ribu namun Anda tetap harus mengeluarkan kocek untuk layanan paket data Indosat Ooredoo," sambung Kidron.
Diketahui layanan premium Spotify dibanderol Rp49.990 di Indonesia.
Lihat juga:Tak Cukup Musik, Spotify Sajikan Video |
Hal senada juga dilontarkan CEO XL Dian Siswarini, bahwa layanan Yonder akan diberikan secara gratis untuk berlangganan hingga 30 Juni mendatang.
Mulai awal Juli, pengguna bisa melanjutkan berlangganan dengan membeli paket seharga Rp35.000. Namun, jika pelanggan yang telah membeli paket data minimal Rp100.000, maka layanan Yonder akan sepenuhnya gratis.
"Kalau beli yang Rp35.000 itu, sama seperti kalian beli paket data pada umumnya. Sudah termasuk layanan Yonder di situ jadi tidak dobel-dobel," kata Dian.
Satu hal yang ditekankan Dian, Yonder hanya bisa dinikmati bagi pelanggan XL saja. Dari kacamata XL, kerjasama dengan Yonder menjadi upaya peningkatan loyalitas pelanggan terhadap operator XL.
Diakuinya, target pengguna Yonder untuk tahun 2016 ini mencapai 1,2 juta user baik dari akuisisi pelanggan baru maupun pelanggan yang sudah ada.
"Salah satu hal yang membuat kami tertarik bekerjasama dengan Yonder selain untuk meningkatkan loyalitas adalah layanan ini mampu memberi offline service dan artist engagement. Melihat didukung oleh 17 musisi papan atas Indonesia, saya yakin Yonder bisa mengedepankan karya seni Tanah Air khususnya melawan pembajakan," tutup Dian.
Diketahui Yonder Music menginvestasikan kurang dari US$5 juta untuk proyek di Indonesia, di mana layanan ini menggunakan model bisnis 75 persen untuk industri musik dan 25 persen untuk Yonder, sementara XL Axiata selaku penyedia infrastruktur jaringan mendapatkan untung dari subscription paket data. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK