Jakarta, CNN Indonesia -- Google punya sistem operasi sendiri untuk perangkat
wearable yang diberi nama Android Wear. Sayangnya, kehadiran platform ini kurang diminati oleh Samsung.
Produsen asal Korea Selatan tersebut berencana untuk meninggalkan Android Wear di semua produknya. Sebagai gantinya, Samsung akan mengadopsi sistem operasi buatannya sendiri, Tizen OS.
Dikutip dari SamMobile, menurut salah satu pejabat Samsung, Tizen OS yang saat ini digunakan pada hampir seluruh perangkat wearable buatannya bisa jauh lebih hemat daya ketimbang Android Wear.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain untuk jam tangan pintar, Samsung juga sudah mengadopsi Tizen OS untuk berbagai perangkat lainnya, seperti TV dan kulkas. Satu-satunya, smartwatch berbasis Android Wear yang sempat dirilis oleh Samsung adalah Gear Live pada tahun 2014 silam.
Gear Live sendiri ditenagai oleh RAM 512 MB dan chipset Snapdragon 400 yang dilengkapi dengan prosesor quad-core Cortex-A7 dan GPU Adreno 305. Untuk media penyimpanannya, terdapat memori internal 4 GB.
Smartwatch yang memiliki baterai 300 mAh tersebut memiliki layar 1,63 inci dengan resolusi 320 x 320. Agar tahan air, Samsung juga membekalinya dengan sertifikasi IP67.
Ke depannya, Tizen OS akan dikembangkan agar bisa digunakan pada berbagai perangkat berbasis Internet of Things (IoT), termasuk perangkat rumah tangga, seperti mesin cuci, lampu, dan oven.
(tyo)