Trik Flash Plus 'Akali' Regulasi TKDN Ponsel 4G

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jun 2016 11:55 WIB
Flash Plus 2 yang dijual di Indonesia dengan status 4G ready, artinya ponsel ini dijual dengan sertifikasi 3G tanpa harus mempertimbangkan regulasi TKDN.
Ponsel pintar Flash Plus 2 yang meluncur di Indonesia. (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Flash yang baru saja berpisah dengan Alcatel merilis ponsel 4G Flash Plus 2 di Indonesia pada Selasa (31/5). Bagaimana mereka menyiapkan diri jelang aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Rencananya, aturan yang digadang pemerintah untuk ponsel 4G LTE yang dipasarkan di Indonesia akan diterapkan per 1 Januari 2017.

Para vendor asing yang hendak menjual produk 4G LTE di sini wajib menyematkan konten lokal di dalamnya, baik hardware ataupun software.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Flash yang baru memisahkan diri dari Alcatel ini memang belum membangun pabrik ataupun pusat riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia, namun ponsel Flash Plus 2 yang sudah mendukung 4G itu siap dibanderol di Lazada.


"Jaringan kami untuk saat ini aktif di 3G. Flash Plus 2 ini hitungannya baru 4G ready, namun belum bisa digunakan. Sejauh ini operator terbuka dengan cara kita seperti ini," ucap Country Manager Flash Indonesia Eko Susanto kepada sejumlah media usai jumpa pers di Jakarta, Selasa (31/5).

Dengan kata lain, sejak awal Flash Plus 2 ini masuk Indonesia sertifikasi yang didapatkan adalah ponsel 3G, bukan 4G. Namun bukan tidak mungkin nantinya akan bisa digunakan pada jaringan 4G melalui sejumlah update.


Seiring dirilisnya Flash Plus 2, Flash bekerjasama dengan Telkomsel untuk program bundling paket internet di atas 10 GB dan pembayaran menggunakan T-cash.

"Sampai sekarang aturan TKDN belum terlalu jelas jadi kami tunggu seperti apa kejelasannya. Yang jelas kami akan selalu ikuti regulasi yang diterapkan," sambungnya lagi.

Kendati begitu, Eko mengatakan Flash sedang dalam tahap finalisasi dengan dua perusahaan manufaktur pihak ketiga untuk bekerjasama dalam perakitan produk di pabrik. Sayangnya ia belum bisa membeberkan pemanufakturnya siapa.

"Kita juga maunya 4G bisa resmi di Indonesia. Kalau semuanya berjalan lancar, kita tinggal urus sertifikasinya. Kerjasama pabrik maunya rampung tahun ini," imbuh Eko, meyakinkan Flash Plus 2 tidak akan jadi barang 'sia-sia' di masa depan lantaran hanya mendukung 3G.

Menurut pendapatnya, salah satu tujuan Flash Plus 2 mendukung 4G LTE di band TDD dan FDD adalah agar ponsel ini bisa digunakan jika pengguna sedang pergi ke luar negeri.

Selama ini ponsel Flash Plus 2 diproduksi di Shenzhen, China yang juga menjadi markas besar Flash untuk kawasan Asia.

Diketahui Flash telah resmi terpisah dari Alcatel dan berjalan sebagai perusahaan independen per Mei 2016 ini.

Tanpa ada konflik, keduanya berpisah berdasarkan pada perbedaan fokus. Flash fokusnya untuk internet community dan produk baru yang mengikuti tren. Sedangkan Alcatel lebih kepada mass product.

"Hitungannya kami seperti perusahaan startup saja sekarang," begitu tutur Eko.

Diungkapkan Eko, ke depannya Flash memang akan fokus pada pengembangan produk pintar seperti headset VR, hoverboard, smartwatch, hingga IP camera yang penggunanya terbilang kaum muda. Eko juga memastikan semua perangkat pintar tersebut akan masuk ke Indonesia.

(tyo)
ARTIKEL
TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER