Menyerah, OnePlus Setop Penjualan di Indonesia

Susetyo | CNN Indonesia
Senin, 13 Jun 2016 10:44 WIB
OnePlus akhirnya menyerah. Produsen ponsel asal China ini memutuskan untuk berhenti menjual produknya di Indonesia.
OnePlus. (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aturan baru soal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel 4G LTE menjadi 30 persen memaksa OnePlus, salah satu vendor ponsel pintar memilih menghentikan penjualannya di Indonesia.

Walaupun belum diketok palu, pemerintah kerap mengatakan penghitungan TKDN ponsel 4G dalam komponen manufaktur bukan hanya meliputi peranti keras (hardware) tetapi juga peranti lunak (software).

Beberapa produsen seperti Samsung, Oppo, LG, Asus dan banyak lagi memilih untuk membangun pabrik di Indonesia atau menggandeng mitra manufaktur perakitan. Sesuatu yang dianggap memberatkan bagi OnePlus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai perusahaan startup, manufaktur kami harus tetap terpusat untuk menjaga produksi dan biaya lebih murah, sehingga kami dapat memberikan pengalaman terbaik secara keseluruhan untuk pelanggan kami di seluruh dunia," ujar Ryan Fenwick, Head of Communications OnePlus Global, kepada CNN Indonesia.

"Karena beberapa perubahan regulasi baru-baru ini, kita tidak akan dapat menjual produk baru di Indonesia sampai pemberitahuan lebih lanjut," tegasnya.

Tanda-tanda OnePlus tak bisa memenuhi aturan TKDN sudah terlihat saat mereka batal menjual OnePlus 2 akhir tahun lalu.

Kendati sudah diperkenalkan, tapi ternyata rencana tersebut batal. Setelah melakukan berbagai upaya, OnePlus 2 tak bisa dijual di Indonesia karena tersandung regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel 4G.

"Seperti kita ketahui, penandatanganan regulasi TKDN oleh ke 3 menteri dilakukan pada tanggal 3 Juli 2015, sehingga regulasi TKDN ini tidak dapat kami hindari," tulis Community Manager OnePlus Indonesia, Shinta Hawa Thandari di forum penggemar OnePlus, beberapa waktu lalu.

(tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER