Jakarta, CNN Indonesia -- Seperti biasa WorldWide Developer Conference (WWDC) Apple selalu mengumumkan kehadiran sistem operasi terbaru dari dekstop, yakni OS X. Ada yang berbeda di pengumuman di WWDC 2016, perusahaan ini juga mengumumkan perubahan nama.
Di atas panggung, Senior Vice President Software Engineering Apple Craig Federighi mengumumkan perubahan nama dari OS X menjadi MacOS.
Kendati demikian, Federighi tetap melanjutkan tradisi pemakaian kode nama di sistem operasi itu. "Tentu saja ada nama untuk ini, yaitu MaOS Sierra," katanya.
Pergantian nama ini juga sebagai penyeragaman dengan perangkat lainnya seperti tvOS (Apple TV), watchOS (Apple Watch), iOS (iPhone, iPad, iPod Touch) dan sekarang tentu saja MacOS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya MacOS bukan sesuatu nama yang baru. Pada tahun 1984, Apple menggunakan nama ini sebagai sistem operasi khusus Macintosh. Namun karena keterbatasan dukungan, beberapa orang menambahkannya dengan sebutan 'Classic' Mac OS.
Nama tersebut dipakai hingga tahun 2001. Kemudian Apple mengubahnya menjadi Mac OS X. Dengan 'X' sebagai angka romawi untuk sebutan 'Ten (sepuluh) dan bukan 'Ex'.
 macOS Sierra (Reuters/Stephen Lam) |
Penggunaan nama Mac OS X cukup berlangsung lama dengan beberapa kode nama yang diambil dari nama kucing besar. Baru pada tahun 2012, Apple menyingkatnya lagi menjadi OS X saja.
Berbicara soal fitur, MacOS Sierra mengusung beberapa perubahan khususnya agar pengguna lintas perangkat bisa memaksimalkan komputer Mac miliknya.
Beberapa diantaranya, kini pengguna bisa membuka MacBook atau iMac milik dengan menggunakan Apple Watch.
Selain itu, seperti yang sudah diduga sebelumnya, ada fitur asisten digital Siri yang akhirnya disematkan di MacOS. Sehingga laptop atau desktop berbasis sistem operasi ini sudah bisa diajak bicara untuk meminta bantuan.
(tyo)