Jakarta, CNN Indonesia -- Samsung mengubah strateginya dalam bisnis ponsel pintar global untuk bisa bersaing dengan kompetitor, terutama dengan produsen China yang berani menawarkan harga terjangkau dan spesifikasi tinggi.
Berdasarkan laporan dari The Korea Times, salah satu petinggi Samsung Electronics mengungkapkan perusahaannya kini ingin mengejar profit setelah bertahun-tahun fokus pada pertumbuhan jumlah pengiriman unit.
Perubahan strategi ini diyakini bisa meningkatkan profit hingga menjadi 17 persen pada kuartal kedua 2016 yang sebelumnya hanya mengalami pertumbuhan 15,8 pada kuartal pertama 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati melakukan perubahan strategi, tapi ini bukan berarti Samsung membiarkan kompetitornya merebut tahta sebagai pemimpin pasar ponsel secara global.
Samsung tetap fokus mempertahankan nilai perusahaan dengan menjaga harga saham dan mempertahankan target pengiriman produknya pada angka sekitar 400 juta unit.
Jika dibutuhkan, Samsung pun siap mengadakan program promosi untuk mendongkrak penjualan perangkat mobile-nya dan meningkatkan pangsa pasar.
Menurut riset pasar IC Insights, saat ini produsen ponsel Asia menguasai pangsa pasar global. IC Insights mencatat pada kuartal pertama 2016, sebanyak 11 dari 12 perusahaan ponsel pintar dunia berasal dari Asia.
Urutan pertama masih dipegang oleh Samsung yang mengapalkan 81,5 juta unit ponsel pintar dalam tiga bulan pertama tahun ini. Appl berada di peringkat kedua dengan 51,6 juta unit.
Empat posisi berikutnya diisi oleh vendor China, yaitu Huawei, Oppo, Xiaomi dan Vivo.
Merek China menurut daftar IC Insights juga termasuk ZTE , Lenovo , TZL dan Meizu, yang jika diganing mengirimkan 111 juta unit ponsel pintar pada kuartal pertama.
(adt/adt)