Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah perusahaan teknologi besar belakangan ini sedang berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi terkait Internet of Things (IoT), tak terkecuali Samsung asal Korea Selatan.
Langkah ini dilakukan guna mencari sumber pendapatan baru di masa depan karena pertumbuhan produk andalannya, seperti ponsel pintar, yang terus melambat.
Baru-baru ini, Samsung Electronics mengumumkan rencananya untuk berinvestasi sekitar US$1,2 miliar atau sekitar Rp15,9 triliun di Amerika Serikat selama empat tahun untuk mengembangkan IoT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah pernyataan, Samsung mengatakan investasi tersebut akan dikucurkan melalui sejumlah divisinya di Silicon Valley seperti Samsung Global Innovation Center dalam mengembangkan teknologi yang relevan dan memperkuat kerja sama dengan sejumlah perusahaan rintisan.
Sayangnya, Samsung belum menjelaskan secara rinci arah pengembangan teknologi IoT itu.
IoT sendiri merupakan sebuah konsep yang memungkinkan seluruh perangkat elektronik bisa saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui jaringan internet.
Secara terpisah, perusahaan asal Korea Selatan itu juga dikabarkan sudah bekerja sama dengan Intel guna mengadakan sebuah dialog nasional yang membahas IoT.
Dialog yang akan dihadiri oleh pelaku industri dan akademisi tersebut membahas tentang berbagai isu IoT seperti perlindungan privasi dan usulan regulasi IoT untuk pemerintah Amerika Serikat.
Teknologi IoT saat ini sudah dimanfaatkan pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah untuk pembayaran digital. Ini memungkinkan proses transaksi menjadi lebih cepat dan mudah karena bisa dilakukan dengan menggunakan perangkat dalam genggaman.
(adt/eno)