5 Hal Menarik Seputar Juno si Pemburu Jupiter

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 11 Jul 2016 09:52 WIB
Pesawat nirawak Juno telah tiba di atmosfer Jupiter pada 4 Juli kemarin. Di samping penantian data baru soal Jupiter, berikut sejumlah fakta menarik tentangnya.
Pesawat antariksa Juno (Dok. NASA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jupiter kini memiliki 'tamu' dari Bumi yang bertugas memantaunya hingga empat tahun ke depan. Juno, pesawat nirawak buatan NASA telah tiba di atmosfer Jupiter sejak 4 Juli kemarin.

Bisa dibilang Juno menjadi wahana antariksa yang dibanggakan, sebab ia telah menjelajah luar angkasa selama lima tahun sebelum akhirnya memasuki orbit Jupiter.

Memiliki sejumlah tugas seperti meneliti fenomena aurora di Jupiter, adapun beberapa fakta menarik seputar Juno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Wahana antariksa tercepat yang pernah dibuat manusia

Juno sering disebut-sebut sebagai wahana antariksa nirawak paling cepat yang pernah dirakit oleh tangan manusia.

Kecepatan Juno tercatat bisa mencapai 257.495 kilometer per jam selama ia mengarungi luar angkasa kurang lebih lima tahun lamanya.

Kini Juno berada di orbit Jupiter yang letaknya 4,6 juta meter di atas permukaan planet. Pesawat nirawak ini akan menyesuaikan kecepatannya yang dirancang agar melambat selama ia di orbit Jupiter.

2. Wahana antariksa ke-enam sebagai pengunjung Jupiter

Ya, Juno bukan yang pertama untuk menyambangi Jupiter. Ia menjadi wahana antariksa ke-enam dalam catatan sejarah, namun menjadi yang pertama dalam hitungan dekade.

Mengutip Astronomy.com, eksplorasi Jupiter pertama kali dimulai pada 1973 menggunakan pesawat Pioneer 10 untuk mempelajari radiasi Jupiter. Sayangnya pesawat itu mengalami kerusakan, dan dilanjutkan penerusnya, Pioneer 11.

Kemudian pada Maret dan Juli 1979, NASA meluncurkan Voyagers 1 dan 2 untuk kembali sambangi sang planet gas raksasa. Keduanya berhasil mengungkapkan bulan Jupiter yang bernama Europa, memiliki kandungan air laut.

Pesawat Juno (Reuters)
Misi Jupiter selanjutnya dijalankan oleh Galileo yang meluncur pada 1989 silam. Pesawat nirawak itu tiba di Jupiter pada 1995, berhasil memperoleh data mendalam tentang Jupiter dan bulan-bulannya selama 8 tahun. Ia menabrakan dirinya ke Jupiter dan 'mati' pada 2003.

Juno bisa dibilang sebagai penerus Galileo. Lepas landas pada 2011, Juno diharapkan bisa meneliti banyak data ilmiah tentang Jupiter, melebihi apa yang berhasil diperoleh Galileo pada saat itu.

3. Fokus di kutub Jupiter

Juno didesain untuk mempelajari secara detil kutub magnet dan kutub gravitasi Jupiter, serta magnetosfer di sekitarnya. Agar bisa melakukannya, Juno harus masuk ke orbit kutub Jupiter.

Dengan begitu, Juno dipercaya bisa mengungkap kandungan air Jupiter, menentukan kebenaran hipotesis pembentukan sejumlah komponen ilmiah di sana, dan menyelesaikan penelitian secara menyeluruh tentang atmosfer planet.

4. Jauh dari Matahari namun mengandalkan tenaga surya

Satu hal yang menarik dari Juno, bentuknya kira-kira menyerupai baling-baling. Ia dilengkapi oleh tiga panel surya di bodinya.


Pesawat antariksa berbobot 4 ton ini diklaim NASA sebagai wahana pertama yang melakukan perjalanan jauh dari Matahari namun ia sendiri pun berjalan dengan tenaga surya.

Juno membawa hampir sebanyak 20 ribu sel tenaga surya dan panel surya berukuran 9 meter yang mampu mengubah sinar Matahari menjadi sumber daya bahan bakarnya.

5. Mengangkut 'penumpang'

Juno memang pesawat nirawak, namun ia tetap berkesempatan memboyong tiga 'penumpang' mungilnya.

Bukan awak manusia tentunya, tetapi tiga boneka Lego berwarna putih yang berbahan aluminium.

Tiga Lego tersebut menyerupai dewa Romawi Galileo dan Juno, sebagaimana nama-nama tersebut menginspirasi nama para pesawat penjelajah Jupiter.

Boneka Lego mungil tersebut sengaja menjadi gimmick NASA agar menjadi inspirasi bagi anak-anak untuk mengeksplorasi sains, teknologi, teknik, dan matematika. (tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER