NASA Bakal Bakar Pesawat Pengangkut Sampah di Antariksa

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 16 Jun 2016 09:33 WIB
Pesawat yang dibakar itu adalah jenis pesawat kargo Cygnus yang diluncurkan ke ISS pada 22 Maret 2016 silam.
Pesawat kargo Cygnus (Dok.NASA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) sudah pernah menyatakan rencananya untuk 'bermain api' di antariksa. NASA akan segera menerapkannya terhadap pesawat kargo Cygnus.

Pesawat kargo Cygnus telah diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) pada 22 Maret kemarin dari Cape Canaveral, Florida untuk membawa pasokan makanan dan kebutuhan untuk astronaut.

Biasanya ketika pasokan tersebut sudah diturunkan dari kargo, maka para astronaut akan mengisi pesawat kargo tersebut dengan sampah dan meluncurkannya kembali ke Bumi agar terbakar di atmosfer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demi mempelajari bagaimana reaksi api di lingkungan nol gravitasi, NASA menggunakan eksperimen Spacecraft Fire Experiment atau Saffire.

Dengan kata lain, NASA ingin menguji coba sesuatu yang berbeda -- dan berbahaya juga -- yakni mengaktifkan pengaturan api sebelum Cygnus meluncur menuju Bumi.

Cygnus sudah meninggalkan ISS sesuai jadwal yakni pada Selasa (14/6). Cygnus telah membawa pasokan seberat 3.400 kilogram yang terdiri dari bahan eksperimen ilmiah dan peralatan lain untuk tugas astronaut.

Para astronaut kemudian memasok Cygnus kembali dengan sampah mencapai 2 ton dan diluncurkan menggunakan lengan robotik ISS sekitar pukul 13.30 waktu setempat.

Dari penjelasan NASA, saat Cygnus sudah mengangkasa jauh dari ISS, sekitar lima jam setelahnya para teknisi NASA akan menyalakan api di dalam modul kargo.
Teknisi dari Glenn Research Center dari jarak jauh akan mengaktifkan pembakaran kain ukuran besar yang melapisi sebuah modul di dalam Cygnus.

Kain selebar 93 sentimeter itu terbuat dari kaca fiber dan katun, bahan yang sudah digunakan dalam eksperimen pembakaran sebelumnya di ruang mikrogravitasi skala kecil.

Nantinya sensor dan kamera video HD di dalam Cygnus akan merekam karakteristik dari perambatan api di sepanjang kain. Eksperimen ini diprediksi memakan waktu selama beberapa jam.

"Objektif NASA adalah untuk mengurangi risiko dari misi antariksa durasi panjang, dan api di pesawat antariksa menjadi salah satu perhatian kami," kata direktur sistem eksplorasi NASA, Jason Crusan.

Cygnus akan tetap melayang di orbit hingga 22 Juni mendatang untuk mengirimkan data ke sejumlah stasiun di Bumi. Setelah menerima data secara lengkap, mesin orbitnya diaktifkan untuk menciptakan manuver tertentu yang membuatnya terjun ke atmosfer dan hancur di atas kawasan Pasifik.

Uji coba melibatkan api memang sangat jarang dilakukan oleh pesawat antariksa yang sedang terbang mengorbit karena risikonya sangat tinggi bagi kru dan misi awak manusia, terlebih bagi sejumlah misi NASA yang mengalami kecelakaan nahas dan menewaskan awak astronautnya.

Namun para ilmuan NASA berharap eksperimen Saffire ini akan menghasilkan data berharga demi mengembangkan deteksi api lebih baik serta pengendalian sistem dan peralatan. (tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER