BMW Janjikan Mobil Otonom Rilis Tahun 2021

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jul 2016 11:01 WIB
Ambisi BMW untuk meluncurkan mobil self-driving tak lama lagi segera terwujud dengan menggandeng Intel dan Mobileye dalam pengembangan platform terbuka.
Logo BMW (REUTERS/Mark Blinch)
Jakarta, CNN Indonesia -- BMW menjanjikan untuk merilis mobil pintar yang sepenuhnya bisa dikendalikan tanpa kendali sopir (self-driving) pada 2021 mendatang. Perusahaan otomotif Jerman itu juga telah merangkul dua perusahaan teknologi ternama untuk mewujudkannya.

BMW telah menjalin kemitraan dengan Intel dan perusahaan teknologi asal Israel Mobileye dalam pengembangan platform terbuka untuk generasi terbaru kendaraan buatannya.

Portal berita CNN mewartakan, model iNEXT dari BMW akan menjadi permulaan untuk armada masa depan yang mengusung konsep otonom sepenuhnya. Ia akan mampu beroperasi di jalan raya dan lingkungan perkotaan yang diyakini lebih menantang karena teknologi kamera dan sensor mereka harus kuat untuk mendeteksi rambu, pejalan kaki, dan objek di sekitar jalan raya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara BMW mengatakan, perusahaan berharap bisa mewujudkan setir kemudi dan pedal akan tetap otonom alias beroperasi dengan sendirinya tanpa kendali si pengemudi.


"Dengan kemajuan teknologi ini, kami menawarkan para konsumen level baru dari kenikmatan mengemudi, semuanya beriringan dengan kami mempelopori konsep anyar untuk mobilitas premium," ucap jubir Harald Kruger.

Pihak BMW juga menyatakan bahwa kerjasama yang ia jalin dengan Intel dan Mobileye akan menjadi pondasi bagi model bisnis sejenis. Platform teknologi yang mereka kembangkan nantinya bisa tersedia untuk sejumlah vendor produsen mobil lainnya, serta industri lain yang tertarik menggunakan mesin otonom.

"Hanya dalam waktu lima tahun, pengalaman serba otonom ini bisa aktif dari sentuhan tombol saja," tutur CTO Mobileye Amnon Shashua.

Selain BMW, ada perusahaan teknologi Baidu dari China juga menargetkan hal yang sama. Chief Scientist Baidu, Andrew Ng menyampaikan bahwa ia yakin mobil otonom buatannya akan mulai dikomersialisasikan pada 2019. Sementara proses produksi secara massal akan dimulai pada 2021 mendatang.


Banyak pakar yang mengatakan kendaraan otonom bisa membawa pengaruh dramatis terhadap keselamatan di jalan dan dipercaya bisa memangkas 1,25 juta kematian dari kecelakaan lalu lintas yang selama ini didominasi oleh keteledoran manusia selaku sopir.

Hal tersebut kontras dengan apa yang belakangan hangat diperbincangkan, yakni soal pengemudi mobil pintar listrik Tesla model S yang tewas karena kecelakaan. Bertempat di Williston, Florida, kecelakaan tersebut diindikasikan terjadi ketika ada truk trailer belok kiri di depan mobil Tesla pengguna saat di persimpangan.


Pengelola keamanan lalu lintas Amerika Serikat (NHTSA) mengatakan, kecelakaan tersebut dipicu oleh fungsi autopilot alias sistem kemudi otonom yang sedang diaktifkan.

NHTSA pun berencana melakukan investigasi terhadap 25 ribu mobil pintar listrik Tesla Motors Model S pasca peristiwa nahas tersebut. (tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER