Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Tesla Motors Elon Musk berjanji akan memperbarui peranti lunak atau software mobil pintarnya pasca serangkaian kecelakaan belakangan ini.
Melalui akun Twitter-nya, Musk mengatakan telah berbicara dengan perusahaan rekanan Tesla, Bosch. Perusahaan Jerman itu adalah pembuat radar yang digunakan mobil Tesla untuk mendeteksi rintangan.
Berdasarkan pembicaraan itu, Musk mengatakan pembaruan software bisa dilakukan melalui udara (over the air/OTA). Pembaruan ini diharapkan bisa membawa peningkatan signifikan pada fitur kemudi otomatis mobil pintar Tesla.
"Tampaknya peningkatan signifikan bisa dilakukan lewat pembaruan OTA," kata Musk. "Terimakasih untuk Bosch dan MobilEye atas bantuannya memperbaiki fitur kendali otomatis."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fitur kendali otomatis banyak dikritisi setelah kecelakaan mematikan yang terjadi pada satu mobil Tesla Model S di Ohio, Amerika Serikat, Mei. Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang bersalah dalam kecelakaan tersebut.
Tesla juga, sebagaimana dilansir
CNN Money, mengakui ada kecelakaan kedua yang melibatkan Tesla Model X di Idaho, Amerika Serikat.
Perusahaan mengklaim sistem pada mobil telah memeringatkan pengemudi untuk kembali memegang stir beberapa saat sebelum kecelakaan.Sementara itu, korban mengaku tidak menerima peringatan apa-apa.
Selain dua kejadian tersebut, satu kecelakaan terjadi di Pennsylvania Turnpike. Kali ini, korban mengaku sedang menggunakan fitur kendali otomatis, namun data dari Tesla mengatakan sebaliknya.
Pertanyaan-pertanyaan di seputar kecelakaan tersebut membuat beberapa pihak menuntut Tesla untuk mematikan fitur kendali otomatisnya hingga ada versi software yang lebih baru.
Namun, Musk mengatakan dirinya tidak berniat untuk melakukan itu. Dia juga mengklaim para pengguna mobil pintar tidak mau fitur tersebut dimatikan.
(tyo)