Jakarta, CNN Indonesia -- Selain didukung fitur apik pulpen pintar S Pen, Samsung Galaxy Note 7 juga dibekali fitur pemindai selaput pelangi mata (
iris scanner) untuk meningkatkan keamanan. Pihak Samsung menyebut proses pengemban fitur anyar ini membutuhkan waktu lama dan proses panjang.
Meski bukan menjadi yang pertama memperkenalkan fitur pemindai selaput pelangi mata, perusahaan asal Korea Selatan ini mengaku cukup berbangga hati. Pasalnya, ada misi khusus yang ingin diperkenalkan kepada pengguna setia seri Note.
"Dalam persembahan Galaxy Note 7, kami tentunya sangat menjunjung tinggi keamanan dan privasi. Hadirnya iris scanner jadi salah satu bukti bahwa keamanan menjadi hal penting," ucap Presiden Samsung Electronics Indonesia Jaehoon Kwon di atas panggung peluncuran Galaxy Note 7 di Jakarta, Selasa (23/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan pemindai sidik jari (
fingerprint scanner) yang memungkinkan pengguna mengaktifkan lebih dari satu sidik jari untuk membuka ponsel dan aplikasi, iris scanner hanya bisa mengaktifkan satu selaput pelangi mata saja. Dengan kata lain, ponsel hanya bisa mengenali satu selaput mata.
"Proses pengembangan dan penyempurnaan
iris scanner membutuhkan waktu lima tahun," ujar IM Marketing Director Samsung Electronics Indonesia Vebbyna Kaunang kepada sejumlah awak media.
.
Ia menyambung, "Samsung mengembangkan algoritma sendiri yang bisa mendeteksi kontur mata, merekam, dan menjadikannya sebagai digital signature."
Lima tahun bukanlah waktu yang cepat. Diakuinya, tim internal khusus riset dan pengembangan (R&D) sangat ingin memastikan bahwa teknologi yang disematkan di fitur ini bisa aman untuk konsumen.
Ditambahkannya, sebelum resmi dirilis fitur ini telah melalui beberapa proses uji coba secara tertutup.
Anjuran saat menguji fitur iris scanner
CNNIndonesia.com berkesempatan menjajal fitur ini. Ada anjuran khusus di dalam Galaxy Note 7 saat ingin mendaftarkan pindaian selaput pelangi mata, pengguna disarankan untuk melepas kacamata dan lensa kontak.
Ketika mencoba tanpa kacamata, prosesnya sangat cepat. Pun begitu saat membuka ponsel menggunakan iris scanner, menghabiskan waktu kurang dari 1 detik.
Sementara saat mencoba mendaftarkan selaput pelangi menggunakan kacamata, prosesnya sempat terhambat. Ponsel memerlukan waktu lebih lama untuk memindai selaput mata yang tertutup lensa kacamata.
Galaxy Note 7 yang ditenagai oleh prosesor Exynos ini mengusung layar AMOLED 5,7 inci dan dilapisi Gorilla Glass 5. Ponsel ini juga dibekali baterai 3.500 mAh, lengkap dengan kamera belakang beresolusi 12MP dan 5MP untuk kamera depan.
Samsung membanderol Galaxy Note 7 seharga Rp10,7 juta dengan tiga pilihan warna yaitu hitam, silver titanium, dan gold platinum.
(evn/evn)