CEO MatahariMall: Kehadiran Jack Ma Harus Objektif

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Jumat, 09 Sep 2016 17:59 WIB
CEO MatahariMall mengomentari kehadiran Jack Ma, bos Alibaba, sebagai penasehat di bidang e-commerce Indonesia.
CEO MatahariMall.com Hadi Wenas (CNN Indonesia/ Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri sekaligus Chairman Alibaba Jack Ma ditunjuk pemerintah Indonesia agar menjadi penasihat e-commerce di dalam komite pengarah ekonomi. Sebagai salah satu pemain besar e-commerce Tanah Air, MatahariMall turut mengkomentari langkah tersebut.

Usul agar Ma menjadi anggota steering committee ekonomi berasal dari Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Menurutnya, peran sekaliber Ma diperlukan untuk mengangkat industri e-commerce ke lanskap internasional.

CEO MatahariMall Hadi Wenas memberikan pandangannya terhadap hal tersebut.

"Pemerintah mau industri ini semakin mature, menurut saya kita bisa belajar banyak darinya (Jack Ma) agar pertumbuhan e-commerce lebih cepat," katanya kepada sejumlah media di sela perayaan hari ulang tahun perusahaan yang pertama di Jakarta, Jumat (9/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai catatan kecil, Alibaba Holdings pada 12 April lalu membeli sebagian besar saham Lazada. Situs ini sendiri menjadi psalah satu pemain e-commerce besar di Indonesia.

Dari situ, Hadi berharap semua pelaku industri ekonomi digital yang terlibat di dalamnya bisa objektif tanpa adanya keberpihakan.

"Ya mungkin harus waspada saja, jangan sampai ada conflict of interest. Pemerintah juga harus aware. Selebihnya kita akan dukung terus," lanjut Hadi.

Head of Partnership & Communication MatahariMall Regan Dwinanda turut menambahkan, merekrut Ma merupakan salah satu aksi pemerintah demi kemajuan industri e-commerce dan tetap akan melindungi perusahaan Indonesia.

"Regulasi pasti tidak asal dibikin. Tentunya ada kolaborasi pemerintah dan pemain melalui asosiasi seperti idEA," ujarnya.

Sekadar diketahui, pertemuan Rudiantara dengan Jack Ma di Hangzhou, China beberapa waktu lalu membahas rencana pemberdayaan Unit Kecil Menengah (UKM) agar dapat bersaing di pasar China dan global.

Rudiantara berargumen kebesaran nama Ma dalam dunia e-commerce dapat menular ke industri di Indonesia.

Ambisi Menkominfo mengibarkan bendera e-commerce dalam negeri ke pasar global wujud dari target pemerintah pada 2020.

Pada tahun tersebut, pemerintah bersama Nurbaya Inisiatif menargetkan menciptakan 8 juta UKM dan memperoleh pemasukan US$130 miliar dari industri e-commerce.

Banyak pemain asing, semakin semangat

Indonesia memang memiliki sejumlah pemain besar e-commerce yang siap berkembang terus, khususnya menjadi peran bagi UKM sebagai wadah.

Hadi menyatakan, pasar Indonesia dalam sektor ekonomi digital ternyata sangat menarik di mata kancah internasional.

Selain dari minat Ma untuk mau mengambil peran penasihat di dalam komite pengarah ekonomi merupakan gambaran dari pentingnya pasar Indonesia di sektor ekonomi digital.

Selain Ma, pemain asing lain seperti Amazon yang dikepalai oleh Jeff Bezos juga disebut akan masuk Indonesia.

Hadi melihat hal itu sebagai penyemangat, khususnya bagi MatahariMall yang baru genap berusia satu tahun.

"Kami di sini masih sangat muda, bukan jadi takut tapi justru semakin semangat. Harus bersaing dengan mereka (pemain asing) ya kapan lagi?" seru Hadi.

Ia kemudian memberi gambaran, sebagai anak usaha dari Lippo Group, bukan hal baru dalam bersaing dengan pemain asing.

Contohnya Matahari Department Store yang sampai saat ini bertahan di tengah 'gempuran' pemain asing seperti Debenhams, Aeon, dan Sogo.

"Berguru dengan sister company Lippo yang lain, kami jadi tahu bahwa satu hal yang harus diingat adalah terus fokus ke pelanggan," kata Hadi.

Dari situ, Hadi percaya bahwa MatahariMall akan terus fokus pada pengembangan layanan yang bisa memuaskan pelanggan seperti produk yang ditawarkan, jenis layanan, hingga soal harga.

"Setelah melakukan yang terbaik untuk pelanggan, then we have the chance to win," tutupnya.

(tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER