Jakarta, CNN Indonesia --
Proyek mobil swakemudi yang belakangan mulai diuji coba oleh perusahaan teknologi dan otomotif menimbulkan pertanyaan besar mengenai kemungkinan peran manusia yang digantikan oleh mesin.
Menanggapi hal tersebut, perusahaan analitik
big data - Dattabot memprediksi hal tersebut sangat mungkin terjadi. "Pasti. Manusia akan kehilangan pekerjaannya dengan kehadiran robot," tegas Imron Zuhri, Chief Technology Officer Dattabot, saat berbicara di ajang Ideafest 2016, Jumat (23/9).
Imron yakin periode tergusurnya manusia dari pekerjaan mulai berlangsung saat ini. Beberapa pekerjaan seperti guru, dokter umum, pengacara, hingga jurnalis diprediksi akan dilibas oleh mesin yang didukung Artificial Intelligence (AI) dan Big Data.
"Pekerjaan seperti dokter umum paling lama bertahan sepuluh tahun lagi," ucapnya yakin.
Proses ini menurutnya, jauh lebih cepat ketimbang perkiraan banyak pihak. Kemampuan mesin dalam menyimpan data yang sangat besar menjadi alasan mengapa perlahan tapi pasti peran manusia akan tergusur.
Namun menurutnya, manusia akan tetap bertahan menghadapi perubahan yang terjadi. Caranya tentu dengan menciptakan pekerjaan baru yang lebih membutuhkan pemikiran manusia.
CEO Dattabot, Regi Wahyu mengungkap seberapa cepat manusia menangkap perubahan dan beradaptasi dengannya sebagai kunci bisa atau tidaknya selamat dari gempuran robot.
"Kecepatan adaptasi dan terus mencoba dengan mengenal perubahan yang membuat Silicon Valley seperti sekarang," kata Regi di tempat yang sama.
Indonesia dalam hal ini menurut Regi dan Imron adalah contoh yang telat beradaptasi dengan teknologi seperti AI. Dibandingkan negara lain, teknologi kecerdasan sudah lebih dulu diadaptasi dan diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(evn)