Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Cyber Crime Polda Metro Jaya saat ini tengah mendalami dugaan peretasan atas CPU dan
server sebuah videotron di perempatan Jalan Wijaya-Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
PT Matapena Komunikasi Advertama yang mensubkontrakkan isi kontennya kepada PT Transito Adiman Jati Transito Advertising, mengklaim konten video porno yang tiba-tiba muncul pada Jumat (30/9) itu merupakan aksi peretasan terhadap sistem komputerisasi mereka.
Director Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, insiden pemutaran video porno melalui medium videotron sebenarnya bukan pertama kali di dunia. Di beberapa negara insiden serupa juga pernah terjadi dan umumnya bukan sebuah aksi peretasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau melihat insiden serupa yang terjadi di luar negeri, umumnya ada unsur kecerobohan operator," kata Alfons kepada
CNNIndonesia.com melalui pesan singkat.
Mengenai dugaan aksi peretasan, menurutnya pihak kepolisian bisa melakukan rekam jejak melalui trafik dari penyedia layanan internet (ISP).
Sementara untuk operator videotron, ia mengatakan perlu memberikan perlindungan data. Selain itu juga perlu diberikan pembatasan pengakses sistem data yang akan ditampilkan pada videotron.
"Berbicara mengenai keamanan data, pada prinsipnya sama seperti perlindungan sistem komputer biasa, hanya beda di ukuran layar besar saja. Pakai proteksi keamanan data yang baik," imbuhnya.
Untuk memberikan keamanan ekstra, operator videotron menurutnya harus menambahkan perlindungan
Two Factor Authentication pada semua
patch sistem agar selalu
update.
Two Factor Authentication (2FA) merupakan suatu fitur keamanan yang difungsikan sebagai verifikasi pengguna yang akan
log in ke suatu sistem, apakah benar orang tersebut memiliki akses ke sistem atau komputer tertentu.
Untuk mengaktifkan 2FA, operator bisa menggunakan
username dan
password dengan menambahkan satu verifikasi yang diperlukan, misalnya sistem token atau kode verifikasi.