Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Samsung menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 meninggalkan peluang besar bagi kompetitor pengguna Android lain yang berada di belakangnya seperti Google dan LG. Sejumlah analis menilai bakal banyak pengguna Samsung yang beralih ke merek lain dengan sistem operasi Android lainnya.
"Rontoknya Samsung memberikan kesempatan jauh lebih besar bagi Google bersama Pixel yang mencuri perhatian pasar dibanding pada merek Nexus," ujar Richard Windsor, analis dari Edison Investment Research.
Meski demikian, menurut sejumlah analis, besar kemungkinan pula Samsung tetap jadi pemimpin pasar dalam kelas ponsel premium, karena ponsel lain macam LG V20 dan Google Pixel masih butuh waktu hingga akhir Oktober untuk tersedia di pasar. Itu pun baru akan tersedia di pasar Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Google harus tersedia di pasar dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan. Sebisa mungkin mereka perlu mempercepat peluncuran," terang Windsor kepada Reuters.
Dampak lain dari meredupnya Samsung atas insiden Galaxy Note 7 adalah larinya konsumen ke rival utama mereka, Apple. Di San Francisco, di mana Apple bernaung, sejumlah pelanggan Samsung telah beralih ke iPhone.
"Beberapa orang mungkin sudah mempertimbangkannya cukup lama untuk beralih," ucap Robin Williams dari sebuah toko ritel Van Ness, San Francisco.
Keputusan beralih ke iPhone juga dilakukan oleh Brian Green yang menyaksikan Galaxy Note 7 miliknya terbakar dalam sebuah pesawat sebelum lepas landas pada 5 Oktober lalu. Tak lama setelah insiden terjadi, ia segera menguangkan Galaxy Note 7 miliknya dan membeli iPhone.
"Lain kali saya akan menunggu dan melihat keadaan (sebelum membeli)," tutur Green.
Sebuah penelitian dari TrendForce memperkirakan ulang pengiriman ponsel cerdas Apple ke pasar akan naik sebesar 3 juta unit ke angka 208 juta selama 2016. Sementara pasokan ponsel Samsung diprediksi turun sampai 4 juta di pasar. Di saat yang sama, perkiraan pasokan ponsel Huawei akan melejit hingga 4 juta.
Samsung menarik 2,5 juta Note 7 dari pasar pertama kali pada awal September menyusul sejumlah laporan konsumen bahwa ponsel tersebut meledak.
Kejadian serupa tetap terjadi setelah Samsung mengganti baterai Galaxy Note 7 yang diklaim lebih aman. Akhirnya pada 11 Oktober lalu, Samsung secara resmi menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 di seluruh dunia.
"Menempatkan keselamatan pelanggan sebagai prioritas utama, kami telah memutuskan untuk menghentikan penjualan dan produksi Galaxy Note 7," tulis Samsung dalam pernyataan resminya.
(adt)