Jakarta, CNN Indonesia -- Selain planet tentu saja banyak benda-benda yang terdiri dari asteroid, komet, hingga puing atau batu luar angkasa yang melayang. Ternyata batu antariksa terbilang sering menghantam Bulan. Apa dampaknya?
Ketika batu antariksa menghantam permukaan, biasanya langsung menciptakan kawah. Di Bumi, kawah tersebut bisa hilang karena tersapu erosi.
Sementara di Bulan, satelit alami Bumi ini tidak memiliki atmosfer dan cairan air, sehingga kawah bisa bertahan lebih lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip situs
Sky and Telescope, tim ilmuwan dari Arizona State University yang dipimpin oleh Emerson Speyerer melakukan observasi menggunakan pesawat robotika Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA.
Citra yang dihasilkan oleh LRO menunjukan seberapa sering Bulan dihantam oleh batu-batu antariksa.
Mereka memantau lebih dari 14 ribu gambar
before-after dari sudut pandang kamera LRO yang diambil selama beratus-ratus hari.
Tim ilmuwan menemukan 222 kawah baru, di antaranya membentang 10 meter dengan kedalaman 43 meter. Semuanya menyebar di sekitar permukaan Bulan.
Mereka memprediksi, kemungkinan sekitar 180 kawah dengan lebar 10 meter terbentuk di permukaan Bulan setiap tahun.
Tim Speyerer juga memperkirakan, hantaman batu-batu antariksa yang membuat kawah di Bulan bisa berdampak pada kurangnya material permukaannya.
(hnf)