Jakarta, CNN Indonesia -- Indigo Creative Nation (ICN), program inkubator dan akselerator startup PT Telkom mengumumkan 13
startup terpilih dari total 300 peserta lebih untuk mengikuti program Indigo Batch II di Jakarta Digital Valley.
Arief Musta'in, EGM Divisi Digital Service PT Telkom --pengelola ICN-- mengatakan, 13 rintisan usaha digital terpilih dalam tiga kriteria. Yakni
market validation (sudah siap menjadi mesin bisnis),
product validation (pengguna menyukai aplikasi), dan
customer validation (pengguna membutuhkan aplikasi).
Pemenangnya antara lain Synchro, Chatkoo, Angon, dan Tessy, Koolva, Habibi Garden, Meetchange, Growpal, Simbah, dan Hooki Arisan. Kepada mereka, terbuka peluang injeksi modal dari Rp10 juta, Rp120 juta, hingga Rp2 miliar.
"Program inkubasi akan berlangsung sekitar enam bulan menggunakan pendekatan metode
lean startup dan
agile development. Jadi, kami akan bina mereka agar makin meningkat dari tahapan dasar
customer validation menuju
product validation,
business model validation, dan akhirnya
market validation," katanya di sela-sela pengumuman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Synchro adalah aplikasi distribusi data, Chatkoo (integrasi
chatting populer dengan pesanan pelanggan), Angon (menghubungkan investor dengan peternak), Koolva (
martketplace turis dengan
guide), Habibi Garden (aplikasi manajemen tumbuhan), dan Meetchange (relasi individu dan organisasi non profit). Kemudian, Growpal (menghubungkan investor dengan petani dan pembeli hasil panen), Simbah (menghubungkan
buyer dengan petani lokal), serta Hooki Arisan (aplikasi pengelolaan arisan).
Menurut Arief, inkubasi akan dibimbing tiga jenis
mentor yakni
resident mentor (
mentor inti),
visiting mentor (
mentor tamu), dan Silicon Valley
mentor (
mentor langsung dari Silicon Valley, AS). Karenanya, Indigo meminta 13
startup terpilih tadi dapat mengikuti semua program inkubasi dengan sungguh-sungguh dan bisa bekerja bersama untuk sama-sama meraih sukses.
Managing Director Indigo Creative Nation, Ery Punta menambahkan, 13
startup terpilih menggenapi sembilan
startup Batch I yang diumumkan pada Februari 2016 lalu.
"Di tengah gencarnya berbagai program seleksi sekaligus inkubasi
startup beberapa tahun terakhir ini di Indonesia, Indigo yang memasuki tahun ke tujuh, konsisten melakukan pembinaan pada rintisan usaha digital," katanya.
Menurut dia, sejak dihelat tahun 2009 hingga sekarang,
startup yang mendaftar telah mencapai lebih dari 2.000 peserta. Dari jumlah tersebut, yang masuk program inkubator ada 65
startup dengan sebagian sudah memperoleh mentoring intens, pendanaan, hingga diberangkatkan ke Silicon Valley.
Beberapa peserta inkubator sudah masuk pasar dan makin eksis melayani pengguna, baik oleh masyarakat luas maupun oleh Telkom Group yang memiliki puluhan anak perusahaan.
Ery mencontohkan startup dengan platform perdagangan elektronik, Jarvis Store, yang kini digunakan Divisi Business Service PT Telkom. Xigent, pembuat tombol panik button, diserap oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil dalam Bandung Command Center-nya.
Kakatu, peranti filtering konten, serta Hyjabs, aplikasi perdagangan elektronik, menjadi mitra PT Telkomsel. Privi Doc, aplikasi perkantoran oleh Direktorat Consumer Telkom (Indihome).
Selain mereka, beberapa yang sudah ke pasar antara lain Infokes, Cubeacon, Siji, Sasbuzz Marketing, Goers dan lain-lain.
"Seluruh
startup akan mendapatkan dana Inkubasi dalam dua tahap, pendanaan awal dan lanjutan. Dan kami tidak akan halangi
startup dapat pendanaan dari investor pihak ketiga dalam inkubasi selama terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Indigo," pungkasnya.
Sementara itu, Nicko Widjaja, CEO MDI Ventures menyatakan, bahwa operasional pelaksanaan program inkubasi dan akselerasi
startup Indigo seluruhnya akan dilaksanakan oleh MDI Ventures.
"Kami akan mengevaluasi sehingga mereka yang sudah di level
customer validation misalnya, itu mungkin akan naik
grade menjadi
product validation,
business model validation, hingga
market validation," pungkasnya.
Saat ini ada 16 sub-sektor yang terus digenjot oleh Bekraf antara lain aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain kounikasi visual, desain produk, fesyen, film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.
(tyo)