Bogor, CNN Indonesia -- Telkomsel kembali memperluas pangsa pasar pengguna layanan uang digital Tcash dengan menggandeng PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) untuk uji coba penyaluran non-tunai bantuan sosial pemerintah.
Uji coba kali ini merupakan ketiga yang sudah dilakukan sejak September 2015 dan Agustus 2016 yang dilakukan di Medan, jakarta, Bogor, dan Solo. Pada tahap uji coba ini, Telkomsel dan BTPN menargetkan bisa menjangkau 1.500 penerima bantuan sosial.
"Sekitar 98 persen penerima manfaat berpartisipasi dalam pencairan bantuan sosial yang proses pencairannya bisa dilakukan di 72 agen BTPN yang juga merupakan merchant Tcash,” kata Vice President Mobile Financial Services Operations Telkomsel Rudy Hamdani disela diskusi media di Karanggan, Bogor (5/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski penyaluran bantuan diberikan secara non-tunai, Rudy menyebut penerima diberi edukasi agar tidak menarik tunai semua dana yang didapatkan.
"Bantuan yang didapat sebulan Rp220 ribu, kami dorong setengahnya tetap disimpan dalam rekening bank atau dipakai untuk belanja secara non-tunai di agen-agen yang telah ditunjuk," ungkapnya lagi.
Prinsip kerjasama ini menurut Rudy yakni mendorong masyarakat untuk menabung, sehingga tidak perlu menarik semua uang yang diterima. Di sisi lain juga mengedukasi transaksi non-tunai melalui Tcash.
Layaknya melakukan transaksi dan penarikan tunai melalui toko ritel modern, pemilihan agen tradisional juga dilakukan dengan berbagai pertimbangan.
Beberapa indikator pemilihan toko yang bisa bekerjasama antara lain mulai dari besaran usaha dan besaran omzet yag diperoleh, hingga lamanya usaha didirikan.
Rudy mengatakan hingga saat ini sudah ada 400 agen yang terverifikasi oeh BTPN yang berhak menyediakan manfaat layanan Tcash.
Product and Customer Experience Head BTPN Wow! Achmad Nusjirwan Sugondo mengatakan bentuk kerjasama ini merupakan salah satu komitmen perusahaan untuk mewujudkan keuangan inklusif.
"Kerjasama ini memudahkan masyarakat penerima bantuan sosial untuk terhubung dengan layanan perbankan formal tanpa perlu membuka rekening bank,” kata Nusjirwan.
Meski sudah melakukan tiga tahap ui coba, Rudy meyebut hingga kini proses edukasi masih terus dilakukan. Bukan hanya di ranah masyarakat penerima bantuan, tetapi juga bagi agen.
"Kendala utama sebenarnya masih di edukasi, awalnya lewat agen tapi akan lebih efektif kalau dilakukan dengan bekerjasama aparat desa," imbuhnya lagi.
Uji coba penyaluran bantuan sosial dilakukan di Kelurahan Karanggan dan Kelurahan Telanjung Udik, Bogor (Jawa Barat), Kelurahan Kp. Baru dan Kelurahan Gajahan, Surakarta (Jawa Tengah), Kelurahan Kp. Rambutan dan Kelurahan Kelapa Dua Wetan (Jakarta Timur), serta Kelurahan Matsum II dan Kelurahan Matsum IV, Medan (Sumatera Utara).
(pit)