Trump Jadi Ancaman Industri Otomotif Jerman

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Jumat, 11 Nov 2016 14:07 WIB
VDA menilai kemenangan Trump akan menciptakan persaingan yang lebih ketat antar industri masing-masing negara, dan dikhawatirkan akan menjadi seperti China.
Terpilihnya Trump sebagai Presiden Amerika Serikat menggoncang dunia industri termasuk otomotif. (REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi industri otomotif Jerman (VDA) menilai terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat bisa menghambat perdagangan dan arus barang, termasuk dalam perkembangan otomotif. Industri otomotif Jerman paling lantang melihat ancaman yang akan terjadi, lantaran merek-merek otomotif besar berasal dari sana.

"Dikhawatirkan Amerika di bawah presiden yang baru, akan menjadi seperti China, yang hanya fokus pada ekonomi mereka sendiri. Yang akhirnya mengorbankan arus perdagangan dan hubungan internasional," ujar VDA dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Autonews.

VDA merupakan gabungan dari raksasa otomotif Jerman seperti BMW, Daimler (Mercedes-Benz) dan VW Group serta produsen dan pemasok otomotif lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

VDA menilai kemenangan Trump akan menciptakan persaingan yang lebih ketat antar industri masing-masing negara.

Secara mengejutkan Trump menjadi Presiden of the United States (POTUS) dan dalam kampanye pemilihan presiden sebelumnya ada kekhawatiran, contohnya terkait BMW yang terancam mengganggu produksi mereka di Meksiko.

Meksiko merupakan lokasi pabrik yang ditentukan BMW untuk pasar Amerika Serikat. Trump dalam kampanyenya sempat menyatakan akan menghitung ulang tarif pajak untuk mobil buatan Meksiko untuk melindungi pekerja di pabrik Amerika.

Trump diprediksi akan mengganggu investasi besar-besaran Renault dan PSA di Iran. Setelah Trump terpilih sebagai presiden saham-saham otomotif Jerman berguguran.

Saham VW turun 2,3 persen, BMW 1,9 persen, dan Daimler 1,8 persen. Penurunan saham ini menyebabkan sektor otomotif Eropa secara keseluruhan terjun menjadi 1,4 persen. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER