Jakarta, CNN Indonesia -- Iming-iming harga murah dan warna-warna menarik membuat aksesoris kabel
charger iPhone banyak diburu baik secara
online maupun
offline.
Distribusi
charger iPhone palsu tercatat mencapai US$461 miliar per tahun dan mayoritas diperjual belikan oleh situs belanja daring asal China.
Hal inilah yang kemudian memicu perhatian serius sejumlah pihak. Dalam sebuah studi terbaru diketahui tingkat keamanan kabel
charger non orisinal sangat membahayakan ponsel dan penggunanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi Standar Jual Beli Inggris (CTSI) - asosiasi perlindungan konsumen - mendapati hampir 99 persen dari 400 kabel
charger non orisinal yang dibeli secara online memiliki tingkat keamanan sangat rendah.
Mengutip
The Next Web, semua charger tersebut melalui tiga rangkaian pengujian keamanan. Salah satu keluhan paling umum yakni sekat yang melindungi pengguna dari sengatan listrik yang kerap memicu percikan api hingga berujung pada kebakaran.
Keluhan ini mendapat perhatian serius dari Kementerian Bisnis, Energi dan Industri Inggris.
Barones Lucy Neville-Rolfe mengatakan pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran konsumen akan bahaya penggunaan charger palsu.
"Pemerintah berkomitmen untuk mempromosikan bahaya charger palsu dan mendorong konsumen untuk menggunakan aksesoris dan layanan asli, hal ini juga untuk membantu penjual yang menawarkan produk original," tulis Rolfe.
Pertanyaan yang timbul di kalangan pembeli kemudian mengenai cara memastikan apakah aksesoris yang dibeli asli atau palsu.
Untuk menjawab hal ini, Apple baru saja melakukan sebuah pengujian yang menunjukkan bahwa 90 persen barang yang dianggap 'asli' oleh penjual online sejatinya adalah palsu. Demi meyakinkan konsumen tentang aksesoris 'aspal' tersebut, penjual juga kerap menyertakan logo Apple.
(evn)