Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan penyedia operator seluler Smartfren Telecom secara resmi meneken penghentian penggunaan pita spektrum frekuensi radio 1.900 MHz dan mengalihkannya ke 2.300 MHz pada hari ini, Rabu (14/12).
Dari pemaparan Direktur Utama Smartfren Merza Fachys, sejak awal Desember ini perusahaan telah memindahkan spektrum dan melakukan pengujian jaringan.
Hal senada juga dikatakan oleh Vice President Special Project Network Smartfren Munir Syahda Prabowo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tes sudah dilakukan semua di lapangan, dan sudah tidak ada lagi yang di 1.900 MHz," kata Munir saat ditemui
CNNIndonesia.com di kantor Smartfren di BSD, Tangerang Selatan.
Ia melanjutkan, "secara formal sudah mati per hari ini, tapi secara teknis telah mati sejak pukul 18.00 kemarin."
Munir juga mengklaim bahwa Smartfren telah memenuhi semua hasil sampling migrasi frekuensi yang dilakukan di seluruh kawasan Indonesia.
"Tandanya kita sudah berhasil mematikan semua BTS yang berjalan di 1.900 MHz," imbuhnya, tanpa komentar lebih banyak.
Migrasi yang dilakukan Smartfren ini bertujuan agar pita 2.100 MHz bisa terhindar dari interferensi sehingga pelanggan 3G nasional dapat lebih optimal, mengingat spektrum tersebut selama ini menjadi tumpuan jaringan 3G di Indonesia.
Masih di tempat yang sama, Merza juga mengatakan bahwa migrasi pengguna dari teknologi CDMA ke 4G LTE masih akan terus berlangsung.
"Sudah semakin banyak
kok pengguna 4G kita sampai bulan ini. Saya tidak ingat angkanya, tapi setelah pergantian spektrum ini ya kami tetap melakukan migrasi pengguna ke 4G," tutup Merza.
Sekadar diketahui, kebijakan tata ulang frekuensi ini diambil ketika Kementerian Komunikasi dan Informatika masih dipimpin oleh Tifatul Sembiring. Kala itu, Smartfren juga diberi alokasi sumber daya 30 MHz di frekuensi 2.300 MHz dan diminta untuk hengkang dari 1.900 MHz.
Dengan kosongnya frekuensi 1.900 MHz, maka penataan ulang ini diharapkan bisa menambah bandwidth dan meningkatkan kecepatan untuk kebutuhan mobile broadband secara nasional.
(hnf/evn)