Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Twitter Jack Dorsey seakan ingin memberi harapan baru bagi para pengguna layanan mikroblog yang ia besut. Twitter membuka kemungkinan hadirnya fitur edit cuitan.
Dorsey belum lama ini membuka pertanyaan secara umum di akun Twitternya mengenai hal apa yang dinanti oleh para pengguna.
Dari sekian banyak masukan, kemampuan menyunting
tweet alias cuitan menjadi yang paling populer. Dorsey pun tak mengelak bahwa fitur edit kicauan ini diperlukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"@howardlindzon tak yakin kenapa kau mengutip
tweet ini tapi ya satu bentuk edit memang diperlukan. Tapi untuk semua orang, bukan hanya mereka yang sudah terverifikasi akunnya," kata Dorsey.
Dorsey pun sempat menyebut dua metode penyuntingan. Opsi pertama dilakukan dengan kilat, yaitu mengedit
tweet untuk memperbaiki kesalahan ejaan dan lainnya. Pilihan kedua adalah menyunting kapan pun tanpa batasan waktu.
Meski demikian, opsi yang ditawarkan Dorsey tersebut tidak bisa segera dieksekusi dalam waktu dekat lantaran rencana ini tergolong sulit untuk Twitter, terutama soal keamanan data dan privasi.
Portal berita
The Verge menyoroti kemungkinan yang bakal terjadi akibat calon fitur baru Twitter itu, yakni sesederhana jika ada pengguna yang melakukan
retweet sebuah kicauan, namun kemudian
tweet itu diedit. Tentu saja itu bisa 'merusak' makna atau niat awal
retweet si pengguna tadi.
Upaya Dorsey untuk mengembangkan fitur impian ini diperkirakan tak akan mudah. Selain faktor kepergian pemimpin eksekutif Twitter, Dorsey harus memikirkan dampak sosial fitur barunya. Jika tidak, bukan tak mungkin penyalahgunaan informasi dan kuasa di platform Twitter justru tambah merajalela seperti yang terjadi pada isu berita palsu.
(hnf)