Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang berupaya meningkatkan jumlah investasi kepada setiap produsen otomotif tanah air dalam bentuk kendaraan komersial di sepanjang 2017.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan upaya tersebut dilakukan lantaran jumlah investasi terhadap kendaraan komersial yang kian menurun setiap tahunnya.
"Kami sedang dorong untuk komersial, supaya lebih banyak karena komersialnya turun," kata Putu kepada CNNIndonesia.com, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Putu, pemerintah merencanakan total investasi sebesar 27 juta Euro dalam lima tahun ke depan hanya untuk kendaraan komersil. Yang mana, untuk tahun ini akan direalisasikan sebesar 11,7 juta Euro.
"Total rencana investasi perakitan
heavy duty truck di Indonesia sebesar 27 juta Euro (selama lima tahun ke depan)," ujarnya.
Untuk merealisasikan angka tersebut melalui kendaraan komersial, Putu berujar, setiap produsen diharapkan dapat berkomunikasi atau meminta masukan kepada asosiasi yang menyangkut dengan industri otomotif. Selain juga, dengan mengikuti program pemerintah dalam bidang angkutan umum.
"Mereka (industri) punya asosiasi, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), sebagai sarana komunikasi dan sosialisasi," kata Putu.
Kata dia, salah satu raksasa otomotif, yakni Mercedez Benz menjadi salah satu yang akan berinvestasi pada kendaraan komersial di tahun ini. Mercedes Benz akan merakit truk berat di kawasan Wanaherang, Bogor, Jawa Barat.
"Info yang kami peroleh untuk 2017 adalah Rencana Daimler Group melalui PT Mercedes Benz Indonesia, yang akan merakit truk dengan merek Mercedez Benz," kata dia.
Selain Mercedez Benz, Kemenperin belum memperoleh data terkait produsen yang akan berinvestasi dalam bentuk kendaraan komersial.
Perbaikan KebijakanDihubungi terpisah, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara berharap ada beberapa kebijakan yang diperbaiki oleh pemerintah dalam rangka menumbuhkan minat investor kepada kendaraan dengan ciri bermuatan muatan besar itu.
Bagi dia, selama ini pasar di tanah air untuk kendaraan komersial terbilang baik. Walau, jumlah ekspor untuk kendaraan tersebut tidak dapat dikatakan memuaskan.
"Tapinya itu perlu perbaikan kebijakan, bagaimana bisa menumbuhkan minat investor. Sisi lain adalah, kalau yang diharapkan dalam negeri lumayan cukup besar pasar kita. Di dunia kan 16 atau 17, tapi ekspor kecil," kata Kukuh.
Kukuh optimis, kendaraan komersial untuk 2017 segera bangkit. Meski tidak akan signifikan, kata dia, itu bisa terjadi dengan perbaikan yang mendukung minat investor untuk kendaraan komersial, selain dari kebijakan pemerintah.
"Mudah-mudahan, kalo kemudian proyek-proyek atau komuditi udah mulai membaik, kendaraan-kendaraan komersial mulai bangkit. Walau masih belum signifikan ya," ujarnya.
(pit)