Warga Jakarta Aktif Lapor Masalah Pilkada ke Qlue

CNN Indonesia
Senin, 20 Feb 2017 09:47 WIB
Dari 803 aduan yang masuk melalui aplikasi Qlue, 99 persen terkait pilkada Jakarta. Padahal aplikasi ini ditujukan untuk 31 kota lainnya.
Aplikasi Qlue (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Data aplikasi Qlue di masa penyelenggaraan Pilkada Serentak 2017 menunjukkan warga DKI Jakarta yang paling aktif berpartisipasi. Dari 803 aduan yang masuk, 99 persen terkait pilkada Jakarta.

Program pengawasan pilkada oleh Qlue bersama Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) sedianya ditujukan ke 31 kota. Namun upaya mereka tak tercapai, lantaran hanya satu persen laporan pilkada di luar wilayah Jakarta.

Ketua Kebijakan Strategis Mastel Teguh Prasetya menyebut ada dua alasan tingkat partisipasi warga Jakarta selama pilkada yang cukup tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama, masyarakat Jakarta jauh lebih kenal dengan Qlue. Kedua, sosialisasi pilkada di DKI lebih heboh," tutur Teguh di kantor Mastel di Jalan Tambak, Jakarta, Jumat (17/2).

Aduan warga Jakarta melalui Qlue banyak dan bervariasi. Selama masa kampanye misalnya, pelanggaran atribut kampanye mendominasi laporan. Sekitar 83,1 persen dari total laporan mempermasalahkan atribut kampanye. Masa tenang jadi periode paling ramai pelanggaran jenis ini.

Sisa laporan sebanyak 16,9 persen, dengan jumlah 136 laporan, masuk di masa pemilihan 15-16 Februari 2017 kemarin. Laporan di masa penyoblosan berkutat di seputar tempat pemungutan suara 8,9 persen, surat suara 4,4 persen, dan daftar pemilih tetap 3,6 persen.

Qlue dan Mastel juga mencatat wilayah Jakarta Barat menyumbang laporan dugaan pelanggaran terbanyak sejumlah 35 persen, disusul Jakarta Selatan 24,7 persen, dan Jakarta Timur 17,8 persen.

Dengan temuan ini, Qlue dan Mastel bermaksud menyerahkannya ke Bawaslu sebagai bagian evaluasi pilkada. Sebab laporan yang mereka kumpulkan perlu ditindaklanjuti Bawaslu untuk menentukan benar terjadi pelanggaran atau tidak.

Kendati begitu, mereka berdua sepakat aduan terkait pilkada melalui platform mereka lebih terpercaya ketimbang di media sosial lainnya.

"Kami bisa bilang akurasinya lebih terjamin," imbuh Teguh.

Pasalnya untuk membuat laporan di Qlue, pengguna hanya bisa melampirkan foto yang diambil secara real time. Qlue juga menangkap lokasi laporan itu dibuat.

Chief Marketing Officer Qlue Ivan Trigana berharap di putaran kedua pilkada Jakarta nanti jumlah laporan pelanggaran bisa menurun.

"Di putaran dua kan kandidatnya tinggal dua, jadi semoga turun ya," ucap Ivan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER