Siapa Butuh Asisten Digital

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Selasa, 07 Mar 2017 15:03 WIB
Sebuah survei dari Gartner menunjukkan dua pertiga konsumen perangkat Internet of Things (IoT) masih belum nyaman dengan benda-benda tersebut.
Ilustrasi Siri (Foto: AFP PHOTO / Mandy Cheng)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah survei dari Gartner menunjukkan dua pertiga konsumen perangkat Internet of Things (IoT) masih belum nyaman dengan benda-benda tersebut. Mereka merasa kemampuan yang ditawarkan IoT belum sepenuhnya diperlukan.

Privasi data merupakan salah satu kekhawatiran konsumen IoT. Mereka risau dengan kemampuan benda-benda seperti Amazon Echo ataupun Google Home yang didesain mendengarkan seluruh percakapan mereka tanpa henti.

Kerisauan serupa juga muncul terhadap asisten digital yang bisa merekam tanpa ada perintah langsung dari sang pemilik.

Rasa cemas responden dalam survei itu berbanding lurus dengan temuan peneliti dari perusahaan riset teknologi Gartner. Mayoritas dari responden mengaku lebih suka melakukan pekerjaan rumah tangganya tanpa bantuan asisten digital.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya tiga perempat dari responden mengaku lebih suka mengoperasikan pemanas dengan tangan. Hanya 25 persen dari respon yang tertarik kebutuhan rumah mereka diatur secara otomatis oleh asisten digital.

Dari 10 ribu responden dari Amerika, Inggris, dan Australia, Gartner menyebut pegguna perangkat rumah cerdas masih di fase awal.

Alhasil menurut mereka penjualan asisten digital masih akan sulit.

"Mungkin lewat cara berlangganan, lebih banyak konsumen mau memilikinya, ucap Amanda Sabia, analis Gartner seperti dikutip dari PC World, Senin (6/3).

Menurut Sabia, bisnis perangkat asisten digital tak akan bertahan dalam jangka panjang bila caranya masih sekadar menjual perangkat saja.

(tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER